Rajma, Libya (ANTARA News) - Satu gudang penyimpanan senjata yang digunakan oleh pemberontak Libya terbakar, Kamis pagi, sehingga asap tebal membubung ke udara dan memicu serangkaian ledakan.

Staf medis di lokasi kejadian tak melaporkan korban jiwa atau cedera, kendati beberapa truk pemadam berjuang memadamkan si jago merah sejak kebakaran terjadi, lapor AFP.

Belum jelas apa penyebab kebakaran itu, tapi kompleks tersebut menyimpan tank era Uni Sovyet dan digunakan sebagai tempat pembuatan serta penyimpanan senjata oleh kekuatan yang memerangi pemerintah Muamar Gaddafi.

Setiap kehilangan senjata akan menjadi pukulan keras bagi pemberontak, yang telah mengeluh mereka menghadapi pasukan yang terlatih lebih dan memiliki senjata yang juga lebih baik.

Instalasi tersebut berada 30 kilometer di sebelah timur kubu pemberontak, Benghazi, dan menjadi tempat ledakan sebelumnya serta penjarah dari simpanan senjata di pangkalan itu.

Pada Selasa (28/6), enam ledakan kuat terjadi di pinggiran timur Tajuraa di ibu kota Libya, Tripoli, kata seorang koresponden Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta.

Ledakan itu menimbulkan awan tebal asap hitam naik tinggi ke udara saat pesawat-pesawat jet NATO terbang di atas kota itu. Tidak ada laporan tentang korban dan kerusakan.

Suara ledakan keras dan tembakan senjata anti-pesawat bergema di seluruh wilayah Tajuraa, dan kini memasuki hari ketiga, kata koresponden itu.

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah meningkatkan tekanan militer terhadap pemimpin Libya, yang menghadapi pemberontak dan kekuatan militer NATO Muamar Gaddafi, dan mendesak dia mundur.

Kekuatan utama dunia --Inggris, AS dan Prancis-- sejak 19 Maret melancarkan serangan dari udara dan laut terhadap pasukan Gaddafi setelah Dewan Keamanan PBB meloloskan resolusi untuk memberlakukan zona larangan terbang di Libya, dan mensahkan "semua langkah yang diperlukan" untuk melindungi warga sipil di Libya. (C003/A011/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011