Mereka kabur hanya dengan pakaian di badan dan tidak membawa uang sebab dompet dan telepon genggam mereka diamankan di Rumah Karantina.
Samarinda (ANTARA News) - Sebanyak 10 imigran asal Timur Tengah berhasil kabur dari Rumah Karantina Kantor Imigrasi di Jalan. M. Yamin Samarinda, Kalimantan Timur.

Dilaporkan dari Samarinda, ke-10 imigran asal Timur Tengah tersebut berhasil kabur setelah mengecoh petugas imigrasi dan personil Polresta Samarinda, Jumat dinihari sekitar pukul 01. 00 WITA.

"Dengan alasan kepanasan mereka kemudian meminta izin keluar ruangan, namun 10 orang kabur dengan cara memanjat pagar tembok bagian belakang Rumah Karantina," ungkap seorang anggota Satuan Intelkam Polresta Samarinda yang tidak ingin disebutkan jati dirinya ditemui saat melakukan pengejaran terhadap para imigran asal Timur Tengah tersebut.

Dua imigran yang sempat kabur akhirnya berhasil ditangkap saat mencoba kabur menuju arah Jalan dr. Soetomo.

Bahkan, salah seorang diantaranya ditangkap saat naik ke ojek.

"Dua orang yang kabur ke arah Jalan dr. Sutomo berhasil ditangkap sekitar 500 meter dari Rumah Karantina sementara tiga lainnya menghilang di sekitar Jalan Ruhui Rahayu," kata polisi tersebut.

Sementara, lima imigran yang melarikan diri menuju arah Stadion Sempaja hingga Jumat pagi belum berhasil ditemukan.

Bahkan, kelima imigran tersebut sempat terlihat beberapa wartawan saat melintas di Jalan KH. Wahid Hasyim Jumat dinihari sekitar pukul 01. 30 WITA.

"Saat itu, saya bersama beberapa teman wartawan tengah ngobrol di sebuah warung kopi dan melihat dua imigran yang sebelumnya kami sempat lihat dievakuasi dari KM. Selvi Utami di Pelabuhan Samarinda, Kamis malam melintas di Jalan Wahid Hasyim. Awalnya, kami kira dia hanya cari makan namun karena jalannya terlihat tergesa-gesa sehingga kami mulai curiga mereka melarikan diri. Ternyata dugaan kami benar sebab beberapa saat kemudian beberapa polisi berpakaian preman dan petugas imigrasi mencari mereka," kata Saud Rosadi, seorang wartawan salah satu media nasional yang melihat langsung saat kelima imigran tersebut kabur menuju arah Jalan PM. Noor.

"Jadi, mereka jalan berdua kemudian diikuti dua imigran lainnya yang jaraknya sekitar 100 meter disusul seorang lagi dengan jarak yang sama. Kelima imigran itu terlihat hanya membawa satu botol air mineral dan tidak membawa tas," katanya.

Dari pantauan hingga Jumat pagi, dua imigran asal Timur Tengah yang sempat melarikan diri tersebut langsung dimasukkan ke dalam sel Rumah Karantina Kantor Imigrasi Samarinda.

Sementara, sejumlah polisi berpakain preman dan perugas Kantor Imigrasi masih terus menyusuri beberapa ruas jalan untuk mencari kedelapan imigran yang kabur tersebut.

"Mereka kabur hanya dengan pakaian di badan dan tidak membawa uang sebab dompet dan telepon genggam mereka diamankan di Rumah Karantina. Hingga pagi ini, kedelapan imigran tersebu masih kami cari," ungkap salah seorang anggota Polresta Samarinda lainnya.

Ke-33 imigran asal Iran, Afganistan dan Pakistan tersebut diselamatkan oleh nelayan setelah kapal mereka karam di Selat Makassar.

Perahu nelayan yang menyelamatkan mereka juga sempat kehabisan bahan bakar namun akhirnya berhasil ditolong KM. Selvi Utama, sebuah kapal pengangkut sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlayar menuju Samarinda.

KM. Selvi Utama bersandar di Pelabuhan Samarinda Kamis malam sekitar pukul 19. 30 WITA dan setelah diidentifikasi, ke-33 imigran Timur Tengah tersebut selanjutnya dibawa ke Rumah Karantina Kantor Imigrasi Samarinda sekitar pukul 21. 00 WITA.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011