Malabo (ANTARA News) - Pemerintah Libya dan pemberontak di bagian timur negara Afrika Utara itu akan segera mengadakan perundingan peralihan di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, kata Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma di Malabo pada akhir KTT Uni Afrika ke-17.

Zuma mengatakan kepada wartawan bahwa pemimpin Libya Muammar Gaddafi tidak akan terlibat dalam negosiasi yang bertujuan untuk menghasilkan transisi politik di negara itu.

Dia tidak memberikan perincian tentang kapan pembicaraan akan dimulai.

Dia mengatakan bahwa baik para pemberontak maupun wakil pemerintah yang menghadiri pertemuan puncak itu telah diberi proposal oleh Uni Afrika untuk dibawa ke pemimpin mereka masing-masing.

Zuma, juru bicara dari Komite Tingkat Tinggi Uni Afrika Ad Hoc Libya, menyerukan dihentikannya pemboman terus terhadap Libya.

Presiden Equatorial Guinea Teodoro Obiang Nguema, yang juga Ketua Uni Afrika, mengatakan bahwa konflik Libya mengancam akan membagi negara itu menjadi dua jika tidak segera dipecahkan.

Dia mengatakan Uni Afrika tidak akan menerima hal seperti itu terjadi, dan mencatat bahwa aspirasi sah pemberontak dan kekhawatiran pemerintah harus dibawa bersama-sama pada meja bundar.
(AK)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011