Harga barang-barang mulai naik, bahkan merambat hingga ke harga sayuran dan sembako akibat sulit mendapatkan bensin
Gorontalo (ANTARA News) - Harga bahan bakar premium di Kabupaten Gorontalo Utara, menembus angka Rp 10 ribu per liter, Minggu.

Namun harga tersebut, hanya akan dijumpai di depot-depot penjualan yang ada di pinggir jalan.

Musa (36), di Gorontalo, Minggu, mengaku, dirinya harus menelan kekecewaan karena tak mampu antri di Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di kabupaten tersebut.

Mengingat jarak ke SPBU 22 kilometer dari desanya, dia bilang, "Daripada harus mengantri sangat panjang dan membutuhkan waktu lama sekali, terpaksa saya membeli bensin di depot pinggir jalan yang harganya Rp 10 ribu seliter."

Ia berharap kondisi tersebut tidak akan berlangsung lama, sebab kelangkaan bensin di daerah tersebut cukup berpengaruh terhadap perputaran ekonomi di daerah.

Harga barang-barang mulai naik, bahkan merambat hingga ke harga sayuran dan sembako akibat sulit mendapatkan bensin.

Sementara itu, Khadir seorang penjual bensin depot di Kwandang mengaku, saat ini dirinya tak bisa lagi melakukan pembelian premium di SPBU setempat.

Pasalnya pihak SPBU yang tidak lagi melayani pembelian menggunakan galon ataupun jeriken.

Namun begitu kata Khadir, dirinya bisa membeli bensin dari para pemilik mobil pribadi yang menjual bensin dengan cara baru.

Beberapa pemilik mobil pribadi mengantri di SPBU, kemudian mereka menjajakan bensin di depot- depot pinggir jalan, kata Khadir.

"Harga yang mereka jual pun mencapai Rp7 ribu perliter,"ungkapnya.

Makanya, untuk meraup untung yang banyak, Khadir mengaku menjual bensin yang berhasil didapatnya, dengan harga Rp10 ribu seliter.

Ia mengaku meski mahal, namun tak memerlukan waktu yang lama untuk menjual bensin eceran tersebut.(ANT.PSO-302)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011