Depok (ANTARA News) - Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) menyelenggarakan Master Journey in Management (MJM) ke-4 dan Doctoral Journey in Management (DJM) ke-6.

"MJM bertujuan membangun ilmu manajemen dari para akademisi agar dapat diterapkan secara nyata dalam praktek bisnis," kata Humas Pascasarjana Ilmu Manajemen FEUI, Rintis Doses Swastika di Depok, Kamis.

Menurut dia, MJM dan DJM merupakan kegiatan rutin tahuan FEUI. Acara ini sebagai ajang pemersatu antara dunia pendidikan dan industri sektor riil. Selama ini antara dunia pendidikan yang sering melakukan riset dan sektor riil kerap berjalan sendiri-sendiri.

Ia mengatakan MJM dikuti 50 tim mahasiswa master/magister dari berbagai institusi program pascasarjana di Indonesia. Peserta diharap mampu mencari ide dan pemecahan masalah baru.

Sedangkan DJM katanya diikuti oleh mahasiswa program doktor di seluruh Indonesia dan diharapkan dapat menjembatani antara hasil riset dari dunia pendidikan dengan kebutuhan sektor riil.

Jumlah peserta yang akan presentasi di DJM sebanyak 28 peserta dengan komposisi 5 peserta dari konsentrasi keuangan, 7 peserta dari pemasaran, 7 peserta dari manajemen stratejik, 6 peserta dari manajemen sumber daya manusia dan 3 peserta dari konsentrasi syariah.

Dikatakannya dengan adanya hubungan yang erat antara dunia riset dan sektor rill dalam satu kegiatan bersama, maka akan terdapat potensi saling mendukung yang positif. Hal ini sangat penting dilakukan di Indonesia mengingat sektor riil dan riset kerap berjalan sendiri sendiri, kata.

Dotie mengatakan saat presentasi, peserta akan menjelaskan paparan mengenai solusi dari problem yang diberikan melalui case study. Sedangkan, peserta DJM presentasi atas paper peserta sesuai dengan konsentrasi bidang manajemen masing-masing.

Sementara itu, Staf Ahli Kementerian Kemenko Perekonomian Bidang Persaingan Usaha Supriyadi mengatakan, antara dunia pendidian dan seharusnya berjalan beriringan.

Perguruan tinggi memiliki fungsi utama untuk menghasilkan SDM yang kompeten. SDM yang berkompeten sangat berpengaruh dalam setiap perjanjian antar negara ataupun iklim investasi.

Kemampuan mahasiswa katanya harus didukung dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dukungan IPTEK bagi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) hingga tahun 2025 dapat membantu dunia usaha untuk melakukan inovasi.

"Layanan teknologi dapat menghasilkan standarisasi dan pengujian kualitas, lalu dapat menumbuhkan wirausahawan baru," katanya.

Sedangkan Dekan FEUI Firmanzah menjelaskan perguruan tinggi memiliki tugas menghasilkan SDM berkompeten di bidang perekonomian. Untuk itu diperlukan kerjasama antara dunia pendidikan dan sektor industri, agar dapat seiring dan sejalan.(*)

(T.F006/S019)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011