Liwa, Lampung (ANTARA News) - Potensi lobster di kawasan perairan Pesisir Lampung Barat, Provinsi Lampung berlimpah, sehingga mampu mencukupi permintaan lobster ke luar daerah, kata pejabat berwenang.

"Potensi lobter di laut pesisir sangat berlimpah, dan mampu memberikan pendapatan bagi nelayan setempat, selain itu potensi perikanan tersebut belum terkelola maksimal, sehingga menjadi peluang investasi jangka panjang," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung Barat, Nata Djudin Amran, di Liwa, Selasa.

Dia menjelaskan, nelayan mampu mendapatkan lobster sesuai dengan permintaan pasar.

Menurut dia, potensi perrikanan pesisir berlimpah itu memberikan peluang usaha bagi masyarakat untuk menekuninya.

"Nelayan di daerah ini masih menggunakan alat tangkap sederhana dalam memburu lobster, sedangkan untuk budid aya pengembangnannya belum dilakukan, sebab pengembangan tersebut membutuhkan asupan dana tidak sedikit," kata dia.

Nata menyebutkan, rata rata nelayan mampu mendapat lobster mencapai 15 hingga 20 kilogram lebih, jumlah tersebut akan meningkat bila kondisi perairan membaik.

Lampung Barat memiliki kekayaan laut berlimpah, dimana didalamnya terkandung potensi perikanan yang mampu menjadi pasokan lauk bagi masyarakat.

Salah sektor yang menjadi unggulan di Kabupaten Lampung Barat adalah sektor perikanan. Dengan Kondisi fisik lingkungan laut memungkinkan di perairan pesisir Lampung Barat sangat cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan terumbu karang dan populasi berbagai macam ikan salah satunya lobster.

Sebagian besar potensi laut tersebut, kata dia, baru 30 persen tergarap, padahal melihat potensi alam cukup besar itu, menjadi peluang bagi daerah tersebut untuk mengembangkannya, akan tetapi keterbatasan dana menjadi hambatan potensi laut tersebut belum terkelola.

Diakuinya bahwa potensi lobter di kawasan Persisir Lampung Barat belum dikembangkan menjadi sarana pengembangan budidaya, sehingga tingginya permintaan lobster di pasaran hanya mengandalkan penangkapan nelayan di laut saja.

Permintaan lobster asal Pesisir Lampung Barat cukup tinggi, dalam sepekan agen ikan mampu mengirimkan delapan kwintal lebih, yang berhasil dikumpulkan dari nelayan di beberapa wilayah di kawasan pesisir.

Harga lobter bervariasi tergantung dari jenisnya, untuk lobster jenis batik dan bambu mencapai Rp270 ribu per kilogram, sedangkan untuk lobter jenis mutiara mencapai Rp340 ribu per kilogram

Hasil tangkapan lobter nelayan biasa didistribusikan untuk wilayah Jakarta, Bandarlampung dan beberapa wilayah di Pulau Jawa.

Sementara, salah satu nelayan pesisir Tengah, Lampung Barat, Sukron (37) mengatakan, memburu lobter tergolong susah tergantung dengan kondisi alam.

"Bila cuaca sedang baik, maka mencari lobter cukup mudah, tetapi sebaliknya bila cuaca sedang tidak bersahabat, nelayan hanya mendapatkan beberapa ekor lobter saja," kata dia.

Dia menuturkan, mencari udang lobster menguntungkan selain lobster belimpah, harga jualnya tinggi.

Nelayan itu menjelaskan, permintaan lobster akan melonjak bila mendekati BUlan Ramadhan yang diikuti pula dengan meningkatnya harga lobster.

"Saya berharap agar pemerintah memprogamkan pembudidayaan lobster pada masyarakat nelayan, sehingga dengan pengembangan tersebut tingkat hidup nelayan dapat meningkat," katanya.(*)
(ANT-049/A035)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011