Manila (ANTARA News) - Seorang tewas tenggelam sementara ribuan lainnya meninggalkan rumah mereka yang banjir pada saat badai tropis menghantam Filipina, menyebabkan hujan deras dan gelombang laut yang mengganggu penerbangan dan pelayaran, kata para pejabat Selasa.

Badai tropis Nock-ten juga menewaskan dua nelayan yang hilang, sedangkan enam orang lainnya diselamatkan di laut pada saat sedang berusaha mendekati pulau utama Luzon, kata pejabat pertahanan sipil pemerintah Benito Ramos.

Kelas-kelas sekolah dibatalkan di Manila dan di provinsi-provinsi sekitarnya, dan setidaknya selusin penerbangan lokal dibatalkan karena badai, yang mengemas angin berkekuatan 80 kilometer (50 mil) per jam bergegas melewati Bicol, tenggara ujung Luzon, dan melepaskan banjir di sana.

"Badai ini berbahaya, terutama untuk daerah-daerah dataran rendah dan rawan banjir. Angin tidak begitu kuat tapi hujan sangat kuat dan mereka akan menyebabkan sungai-sungai kami meluap," kata Ramos kepada AFP.

Ia mengatakan, Dewan Manajemen Pengurangan Risiko Bencana Nasional menyarankan kepada para pejabat lokal untuk melakukan evakuasi dari daerah dianggap berisiko di semenanjung Bicol yang rawan bencana.

Gubernur pulau Catanduanes, Joseph Cua, mengatakan kepada televisi ABS-CBN bahwa seorang tenggelam saat mencoba berenang melewati sungai.

Lebih dari 70.000 keluarga juga meninggalkan rumah mereka di provinsi Albay di Bicol karena air naik, kata gubernurnya Joey Salceda.

Badan Layanan Cuaca pemerintah mengatakan, badai itu bergerak ke barat laut dan diperkirakan akan terus membawa hujan deras ke Manila dan daerah sekitarnya, seperti melintasi bagian utara Luzon pada Rabu.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011