Tangerang (ANTARA News) - Kepolisian Sektor (Polsek) Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, berhasil mengamankan 21 paket ganja kering dari seseorang yang bekerja sebagai buruh bangunan.

"Kita telah berhasil mengamankan 21 paket ganja dari dua sindikat pengedar di wilayah Pamulang," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pamulang, Kompol Zulkifli Muridu, di Tangerang, Jumat.

Dikatakannya, penangkapan kedua sindikat pengendar ganja, berawal dari penangkapn satu pelaku sebelumnya yang bernisial EB (27).

Ketika itu, EB yang diketahui sebagai anggota satuan pengamanan (satpam) di salah satu sekolah internasional di daerah Pondok Cabe, ditangkap saat sedang menggunakan.

"Warga sering melihat pelaku yang berinisial EB, sering terlihat menggunakan ganja. Lalu melakukan pengintaian dan menangkapnya," katanya.

Setelah melakukan penangkapan terhadap EB, polisi mengembangkan pencarian untuk mencari sindikat lainnya.

"Dari keterangan EB, bila barang haram tersebut diberikan dari sindikat lainnya yang berinisial IM. Kemudian,
polisi lakukan pencarian," katanya.

Sekira 90 menit setelah penangkapan EB, polisi berhasil menangkap IM yang ketika itu hendak melakukan transaksi
di wilayah POndok Cabe.

IM mengemukanan, menyimoang paket ganja itu disimpannya di rumah, dan polisi saat dilakukan pengeledahan mendapatkan 21 paket ganja siap jual.

"Dari keterangan petugas, ternyata IM merupakan pemain lama dan sering keluar masuk penjara dengan kasus yang sama," katanya.

Atas perbuatannya para tersangka diancam dengan pasal 111 ayat i UU no 35/2005 tentang narkotika yang ancaman hukumannya minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun dengan denda minimal Rp800 juta dan maksimal Rp8 miliar.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk melaporkan jika menemukan ada penyalahgunaan narkotika.

"Kalau ada yang mengedarkan atau mengkonsumsi barang haram ini untuk segera dilaporkan kepada polisi," katanya.

IM mengaku, pihaknya baru tiga minggu menjadi pengedar ganja kering. Hal itu dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta anak dan istrinya.

Satu paket ganja kering kata dia dijual dengan harga Rp25.000. Paket ganja itu didapatnya dari RN di satu bengkel mobil.

"Saya hanya mendapat keuntungan Rp500 saja, itu untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau saya punya pekerjaan, saya tidak akan melakukan hal ini. Tapi, bagaimana lagi, susah cari kerja sekarang," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011