Tripoli (ANTARA News) - Rezim pemimpin Libya Muamar Gaddafi menyebutkan bahwa Al Qaida berada di balik pembunuhan Jenderal Abdel Fatah Yunis, kepala tentara pemberontak Libya.

"Dengan tindakan ini, Al Qaida ingin menandai kehadiran dan pengaruhnya di daerah ini, timur Libya yang dikendalikan oleh pemberontak yang berjuang untuk menggulingkan Gaddafi," kata Juru Bicara Gaddafi, Moussa Ibrahim kepada wartawan.

"Para anggota lain dari Dewan Transisi Nasional (NTC/pemberontak) tahu tentang hal ini, tetapi tidak bisa bereaksi karena mereka takut Al Qaida," tambahnya.

Pembunuhan Yunis merupakan bukti terbaru bahwa NTC tidak punya kekuatan di Benghazi. "Ini adalah Al Qaida yang memiliki kekuasaan di timur," katanya.

Benghazi adalah kota pemberontak yang juga disebut sebagai benteng pertahanan mereka.

Pasukan Gaddafi telah membunuh 200 pejuang Al Qaida dalam pertempuran dekat pelabuhan minyak Brega, barat Benghazi, kata Ibrahim.

Pada Jumat pagi, salah satu tokoh senior oposisi di Benghazi menuduh Gaddafi memainkan peran dalam pembunuhan tersebut.

"Semua ini adalah tanda-tanda Gaddafi berada di belakangnya," kata pejabat yang meminta tidak disebut namanya itu kepada AFP.

Pelabuhan minyak timur strategis Brega telah menjadi salah satu front utama dalam pertempuran terakhir antara kedua pihak.
(AK)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011