Benghazi, Libya (ANTARA News) - Pemerintah Gaddafi, Minggu, mengaku telah mengontak para anggota Dewan Transisi Nasional, sementara pemberontak berusaha membantah rumor kematian misterius panglima milite mereka.

Di Tripoli, wakil menteri luar negeri Khaled Kasim mengatakan pemerintah Muamar Gaddafi melakukan kontak dengan para Dewan Transisi Nasional (TNC), namun membantah rumor bahwa kontak itu berkaitan dengan tewasnya Jendral Abdel Fatah Yunis, Kamis lalu.

"Ada kontak-kontak dengan Mahmud Jibril (orang nomor dua di NTC) dan (Ali) Essawy (yang menangani urusan luar negeri), (pemimpin agama Ali) Sallabi dan lain-lainnya," kata Kasim kepada wartawan.

Kasim mengatakan Yunis juga menjalinh kontak dengan pemerintah ketika menunjungi Italia dua bulan lalu.

Pihak oposisi sering membantah ada perundingan langsung dengan pemerintah Gaddafi dan kini mereka gencar membendung rumor dengan memberikan rincian pembunuhan Yunis dan memperketat keamanan di pangkalan mereka di Benghazi.

Ketua NTC Mustafa Abdel Jalil mengatakan Yunis telah dipanggil dari garis depan oleh satu komite empat hakim dengan sepengetahuan komite eksekutif NTC.

"Pemanggilan Jendral Fatah Yunis dari Ajdabiya didasarkan pada satu perintah penangkapan yang dikeluarkan dengan sepengatuan komite eksekutif NTC," katanya kepada wartawan.

Jalil mengatakan Yunis yang adalah mantan orang penting dalam rezim Gaddafi yang membelot ke pemberontak, dibunuh oleh satu kelompok bersenjata setelah dipanggil untuk menjawab persoalan-persoalan mengenai masalah-masalah militer.

Jalil mengatakan Yunis tewas setelah ditembak di dada dan kepala.(*)

H-RN/H-AK

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011