Kita memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk mengatasi keadaan yang tidak menentu itu...
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia yang akan memperingati hari jadi ke-66 besok, dikatakan Presiden Susilo B Yudhoyono menyiapkan sejumlah antisipasi dari ancaman krisis ekonomi yang masih membayangi dunia akhir-akhir ini. Indonesia, katanya, percaya diri menghadapi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.

Hal tersebut disampaikan kepala negara dalam pidato kenegaraan di hadapan sidang paripurna yang dihadiri seluruh anggota DPR dan DPD serta pejabat negara di Gedung MPR/DPR RI Jakarta, Selasa.

"Saat ini dunia menghadapi situasi global yang tidak menentu di antaranya adalah krisis utang di beberapa negara Eropa dan guncangan perekonomian Amerika Serikat; krisis di beberapa negara kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara," kata Yudhoyono.

Kepala Negara juga mencatat, Jepang yang belum pulih perekonomian Jepang pasca tsunami dan bencana reaktor nuklir serta flutuasi harga komoditas dunia terutama pangan dan energi, bisa memberi pengaruh pada perekonomian dunia.

Presiden mengatakan di dalam negeri meskipun stabilitas politik tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi terus membaik, namun Indonesia harus terus siap dan siaga menghadapi segala kemungkinan.

"Seluruh jajaran pemerintahan telah saya minta untuk meningkatkan kewaspadaan agar dampak negatif dari memburuknya situasi perekonomian global dapat kita antisipasi dengan cermat," katanya.

Dalam sidang itu, Presiden Yudhoyono juga menyampaikan nota keuangan/pengantar RAPBN 2012 dengan sejumlah asumsinya.

Dia menjelaskan, semua instrumen kebijakan untuk menghadapi krisis telah berada di tempatnya dan setiap saat siap untuk digunakan bila diperlukan.

"Kita memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk mengatasi keadaan yang tidak menentu itu," katanya.

Presiden menjelaskan pengalaman mengatasi krisis global yang berlangsung sepanjang 2008-2009 melalui kerja keras semua pihak dan melalui kebijakan perekonomian dan fiskal yang tepat, kita membuktikan pada dunia bahwa kita berhasil mengatasi dampak dari krisis itu.

"Di depan sidang yang mulia ini kita berharap akan dapat mengatasi kembali dampak buruk krisis ekonomi di dua kawasan itu, saya percaya pengalaman mengatasi krisis ekonomi global 2008-2009 yang dibarengi dengan kerja keras dan kerja sama di antara kita semua akan membawa keselamatan pada negeri ini," katanya.

Pidato kenegaraan yang berlangsung mulai pukul 10:00 WIB dihadiri Wakil Presiden, Boediono, Ketua MPR, Taufik Kiemas, Ketua lembata-lembaga tinggi negara, segenap menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Herawati Boediono dan para undangan lainnya termasuk para teladan nasional 2011. (P008*D013*F008*G003)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011