Solo (ANTARA News) - Tim Nasional Senior Indonesia ditahan imbang yuniornya Usia 23 (U-23) dengan skor 1-1, pada pertandingan sepak bola uji coba di Stadion Manahan Solo, Kamis malam.

Pertandingan antara Firman Utina dan kawan-kawan melawan timnas U-23 yang disaksikan sekitar 24.000 penonton yang memadati Stadion Manahan Solo, berjalan seru dan kedua kesebelasan menampilkan pemainan teknik tinggi.

Timnas senior pada babak pertama langsung mengambil inisiatif serangan melalui kerja sama Christian Gonzales, Boaz Salossa, M Ilham, dan M Ridwan. Mereka sering membahayakan pertahanan U-23 yang dikapteni Yongki Ariwibowo.

Peluang timnas senior pada menit 13 melalui sundulan kepada Hamka Hamsah, tetapi bolanya tipis di atas mistar gawang U-23 yang dijaga oleh Andritany Adyaksa yang bermain cemerlang.

Bahkan, pemain depan timnas senior Boaz Salossa yang berhasil lolos dari kawalan pemain barisan belakang lawan pada menit 16, tendangan kerasnya juga tipis di atas mistar gawang Andritani.

Sebaliknya, Timnas U-23 yang melakukan serangan balik, bola mengalir melalui sayap kiri pemain Septia Hadi dan Yongki. Kedua pemain itu melakukan kerja sama dengan umpan-umpan terobosan sehingga Septia Hadi yang berhasil meloloskan diri dari penjagaan pemain lawan langsung melakukan tembakan ke gawang tim senior.

Septia Hadi dengan tendangan keras ke arah pojok gawang Timnas senior merobek jala Kurnia Meiga, sehingga mengubah kedudukan menjadi 0-1 untuk U-23.

Ketinggalan 0-1, Firman Utina dan kawan kawan langsung meningkatkan tempo permainan melakukan serangan baik melalui pemain sayapnya kiri M Ridwan dan kanan yakni M Ilham. Tetapi, serangan timnas senior selalu berhasil digagalkan pemain pelakang U-23 di bawah koordinasi Badurrahman yang bermain cemerlang.

Peluang timnas senior yang dibangun melalui Gonzales dan Boaz Salossa, pada menit 30 sebetulnya terjadi gol. Tetapi, gol tendangan Boas itu dianulir oleh wasit, karena sebelumnya terjadi off side, sehingga kedudukan tidak berubah tetap 0-1 untuk U-23.

Timnas memasuki babak kedua mengganti semua pemain atau sesuai instruksi pelatih Wim Rijsbergen, yakni akan menurunkan seluruh pemainnya untuk melihat perkembangan timnya. Lini depan diisi Irfan Bachdim, Bambang Pamungkas, Ferdinan/Arif Suyono, Oktavianus Maniani, kemudian Haryono, Benny Wahyudi, Gunawan Cahyo, Wahyu Wijiastanto, Supardi, termasuk kiper I Made Wirawan.

Timnas senior yang menggantikan sebelas pemain tersebut terus melakukan penyerangan ke pertahanan U-23, tetapi karena solidnya barisan belakang tim yang dipersiapkan untuk SEA Games itu, bola berhasil digagalkan.

Timnas U-23 pada menit 50 juga menggantikan empat pemainnya yakni Dendi diganti Ramdhani Letaluhu, Zulham/Johan, Yongki/ Jajang Mulyana, dan Nanak Wahyu/ Diego Michiels. Pergantian tim yunior itu, untuk menambah daya serangan ke gawang timnas senior.

Namun, timnas senior justru terus menekan ke pertahanan U-23 untuk mengejar ketinggalan gol. Kerja keras timnas senior baru membuahkan hasil dengan mendapat hadiah pinalti akibat salah satu pemain U-23 menyentuh bola dengan tangan di kotak pinalti, pada menit 59.

Bambang Pamungkas tidak menyia-nyiakan peluang tendangan pinalti tersebut, dengan tendangan menyusur tanah ke arah kiri gawang mengecoh kiper Andritani, sehingga kedudukan berubah menjadi sama kuat 1-1.

Timnas U-23 kemudian melakukan pergantian empat pemainnya lagi, yakni Septi Hadi diganti Jajang Sukmara, Mahardirga/ Kim Jeffre Kurniawan, Patrick Wanggai/Rishadi Fausi, dan Abdurrahamn/Irfan Raditya.

Timnas U-23 masih memiliki satu-satunya peluang pada menit 89, melalui pemain Ramdhani Lestaluhu yang berhasil lolos sendirian ke gawang lawan. Tetapi, bola hasil tendangan kerasnya melenceng tipis di sisi kiri gawang I Made Wirawan. Sehingga, kedudukan tetap sama kuat hingga wasit Oky Dwi Putra yang memipin pertandingan meniup peluit tanda babak kedua berakhir.

Wasit dalam pertandingan uji coba tersebut mengeluarkan lima kartu kuning, masing-masing untuk Wahyu Wijiastanto, Ferdinan, Haryono dari timnas senior, sedangkan dua lainnya Diego Michiels dan Yongki (tim U-23).

Pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan, timnya bermain sudah bagus terutama kerja sama antara lini sudah berjalan baik.

Namun, timnya pada babak kedua masih belum berani keluar untuk melakukan serangan ke gawang lawan. Timnya babak kedua baru berani keluar menyerang sehingga banyak peluang, meski tidak menjadi gol.

Pelatih timnas Senior Wim Rijsbergen mengatakan, timnya masih banyak yang bermain individu sehingga banyak kehilangan konsentrasi.

Pemain belum bermain bagus karena bertanding lawan saudara mereka kelihatan meremehkan. Sehingga, mereka justru banyak terjadi kesalahan sendiri," kata Wim Rijsbergen. (B018/A023/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011