Doha (ANTARA News/AFP) - Dewan Transisi Nasional (NTC) pemberontak Libya mengupayakan lima miliar dolar sebagai bantuan darurat dari aset-aset Libya yang dibekukan pada pertemuan dengan perwakilan asing Rabu, kata delegasi NTC.

Jumlah itu dua kali yang diumumkan Selasa oleh orang kedua NTC Mahmud Jibril.

"Para peserta dalam pertemuan tersebut mendukung permintaan Libya untuk memenuhi bantuan darurat lima miliar dolar yang akan dicairkan segera dari aset-aset yang diblokir" dari rezim Muamar Gaddafi, kata Aref Ali Nayed, utusan TNC untuk Uni Emirat Arab.

Pertemuan, yang dihadiri oleh perwakilan kelompok kontak Libya, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Turki dan Amerika Serikat, diadakan atas permintaan NTC, organ politik pemberontakan Libya.

Jibril pada Selasa mengatakan bahwa dana yang diperlukan untuk membayar gaji orang Libya sebelum akhir bulan, dan untuk dukungan kemanusiaan, kata orang kedua NTC Mahmud Jibril itu di Doha pada Selasa.

Dewan Keamanan PBB mulai bertemu pada Rabu untuk membahas usulan AS untuk melepaskan aset Libya yang dibekukan guna membayar bantuan darurat kemanusiaan.

Nayed mengatakan, ia berharap untuk setuju pada Kamis guna melepas 1,5 miliar dolar, dengan total menjadi 6,5 miliar dolar.

Aset tersebut dibekukan pada 26 Februari oleh resolusi keras PBB yang dikenakan dalam sanksi-sanksi internasional terhadap Gaddafi, keluarga dan rekan dekatnya, dalam menanggapi penindasan brutal terhadap pasukan pemberontak di Libya berikut pemberontakan mereka.

Amerika Serikat sedang berusaha menekan Dewan Keamanan untuk menghentikan penentangan Afrika Selatan di dalam komite sanksi-sanksi Libya di PBB untuk tidak membekukan dana senilai 1,5 miliar dolar.

Para diplomat Afrika Selatan mengatakan, negara mereka tidak menentang bantuan kemanusiaan, tetapi mempertanyakan pelonggaran sanksi PBB yang membutuhkan persetujuan lebih luas.

Pemerintah Afrika Selatan ingin menunggu sampai setelah KTT Uni Afrika pada Kamis dan Jumat selesai sebelum pihaknya melakukan tindakan.

Para diplomat AS mengatakan, bahwa jika penentangan terhadap pencairan aset tidak dicabut, diplomat AS mengatakan mereka akan mengupayakan pengambilan suara dewan pada resolusi pada Kamis atau Jumat.

Berbicara pada akhir pertemuan Doha, Nayed mengatakan NTC membutuhkan uang untuk membayar upah pegawai, memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaan lainnya, membersihkan ranjau-ranjau dari kota-kota kecil dan kota-kota besar serta memperbaiki gedung-gedung sekolah dan rumah sakit.

Selain itu mereka berusaha menempatkan ekonomi kembali pada landasannya, dan terutama mulai mengalirkan lagi minyak Libya, juga menjadi prioritas, katanya menambahkan.

"Negara-negara di kelompok kontak harus memastikan bahwa NTC mendapatkan dari sumber daya yang diperlukan dan dukungan untuk memikul tanggung jawab kepada rakyat Libya," kata Menteri Kerja sama Internasional Qatar, Khalid Al-Attiyah, pada awal pertemuan Rabu.

Kelompok kontak dibentuk di London pada 29 Maret dan terdiri dari 30 negara serta organisasi internasional, termasuk PBB, Uni Eropa dan Liga Arab.

(Uu.H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011