Aljier (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Pemimpin Libya Muamar Gaddafi berada di satu kota kecil di perbatasan Libya-Aljazair untuk menunggu izin memasuki Aljazair, demikian laporan harian berbahasa Prancis, El Watan, Rabu (31/8) di edisi "daringnya" (dalam jaringan).

Dengan mengutip keterangan sumber dari kantor presiden Aljazair, laporan itu menyatakan Gaddafi berada di Ghadames, kota kecil oasis di Libya barat dengan disertai oleh sisa anggota keluarganya.

Gaddafi telah berusaha berunding dengan pemerintah Aljazair mengenai izin ia memasuki negeri tersebut, kata laporan itu --sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis.

Ditambahkannya, Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika menolak untuk menjawab telefon Gaddafi.

Malah, seorang pembantu presiden Aljazair meminta ma`af kepada Gaddafi dan memberitahu dia Bouteflika sibuk, kata laporan tersebut.

Laporan itu belum bisa dikonfirmasi.

Selasa pagi (30/8), tersiar laporan putri Gaddafi melahirkan bayi perempuran di Aljazair, saat Aljier menyatakan negara tersebut memutuskan untuk menerima istri dan tiga anak pemimpin Libya itu "semata-mata karena alasan kemanusiaan".

"Aisha melahirkan Selasa dini hari. Ia melahirkan bayi perempuan, yang mungil. Ibu dan putrinya sehat," kata seorang pejabat pemerintah yang tak ingin disebutkan jatidirinya.

Selasa pagi, juru bicara Kementerian Luar Negeri di Aljier Amar Belani berkeras bahwa Aisha, saudaranya Mohammed dan Hannibal, serta ibu mereka, Safia, istri kedua Gaddafi, diperkenankan memasuki negeri tersebut "semata-mata karena alasan keamanan".

Sejauh ini Aljazair tak mengakui pemerintah gerilyawan Libya dan telah mengambil sikap netral mengenai konflik di negara tetangganya tersebut, sehingga sebagian gerilyawan menuduh Aljazair mendukung pemerintah Gaddafi.

Juru bicara NTC (Dewan Peralihan Nasional) menuduh Aljazair, tetangga di sebelah barat Libya, melakukan agresi dan mengatakan dewan itu akan mengupayakan ekstradisi keluarga Gaddafi.

(Uu.C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011