Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung menyatakan pendekatan yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam konflik antar kelompok di Ambon, Maluku adalah pendekatan secara budaya dan sosial.

"Pendekatan yang paling baik dan efektif terhadap masalah di Ambon Maluku adalah pendekatan sosial, budaya, kekerabatan dan kekeluargaan. Apalagi Ambon sekarang ini jadi daerah tujuan wisata," kata Pramono Anung.

Ditambahkan, pendekatan secara sosial budaya serta kekeluargaan itu karena dirinya sudah melihat apa yang terjadi sebenarnya di Maluku.

"Mudah-mudahan konflik di Ambon tidak meluas sebab saya sudah 10 kali ke Ambon, masyarakat Maluku sebenarnya sangat toleran," katanya.

Menurut Pramono, pendekatan secara keamanan, apalagi dengan menambah jumlah personil keamanan tidak efektif dan akan menimbulkan ketegangan.

"Kalau pendekatan keamanan dengan menambah jumlah personil Polri atau TNI akan menambah ketegangan saja," kata Pramono.

Ia juga menyesalkan pemerintah daerah dan pusat yang terkesan lamban menangani konflik tersebut.

Selain itu, ia juga menyesalkan adanya informasi, terutama jejaring sosial dalam memberikan informasi.

"Aparat di lokasi cukup kecil dan terjadi  disinformasi. Konflik ini kan tidak terlalu menjadi besar kalau Pemda dan Pempus  turun tangan waktu itu. Persoalan ini besar karena adanya informasi yang salah dari mulut ke mulut dengan memanfaatkan media sosial. Saya tidak salahkan media, tapi informasi dari mulut ke mulut seperti jejaring sosial seperti nge-tweet padahal mereka tidak di lokasi," kata Pramono. (zul)

Copyright © ANTARA 2011