Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Hanura, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati meminta kepada media massa untuk bisa memberikan pendidikan kepada masyarakat.

Hal itu dikatakannya saat dimintai tanggapannya terkait konflik antar kelompok di Ambon Maluku.

"Saya meminta media massa untuk bisa mengedukasi masyarakat sehingga menumbuhkan kecerdasan emosional masyarakat," kata Susaningtyas di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.

Media massa, katanya, bisa menjadi peredam, pendamai konflik yang terjadi. Tapi media juga bisa memprovokasi keadaan, baik di Ambon maupun di luar Ambon.

"Oleh karena itu, media massa diminta untuk memperhatikan nara sumber supaya jangan memperbesar konflik," tambahnya.

Ia juga meminta kepada masyarakat agar bisa menumbuhkan "sense of intelegen" karena bisa menumbuhkan "self defense" dari masyarakat itu dengan keadaan disekelilingnya.

"Tidak bisa semua masalah harus bersandar pada aparat keamanan. Self defence bisa mengantisipasi semua kemungkinan yang terjadi," kata dia.

Ditambahkan, penerapan Ipoleksusbudhamkamnas masih diperlukan dalam rangka mengantisipasi konflik dimanapun.

"Ipoleksus bisa meningkat kesadaran. Segala masalah harus diselesaikan oleh semua pihak," kata Susaningtyas.

Memang, kata Nuning, bisa saja intelijen dikatakan kecolongan atau justru tengah melakukan kegiatan kontra-intelijen. Tapi jelas semua dapat diminimalisir bila kewaspadaan sebagai warga negara selalu melekat.

"Kita secara legowo juga sebaiknya meminimalkan ego sektoral yang membelenggu. Kecerdasan emosional dalam mengatasi masalah keamanan sangat diperlukan sehingga tidak mudah terprovokasi," demikian Nuning.(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011