Lebak (ANTARA News) - Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Banten Rachmat Yuniar, mengatakan kekeringan yang terjadi belakangan ini tidak berdampak terhadap kerawanan pangan.

"Saya kira stok pangan di Kabupaten Lebak tidak ada masalah, karena produksi gabah 2011 melampaui target sebesar 496.070 ton atau meningkat menjadi 522.704 ton," katanya di Rangkasbitung, Selasa.

Ia mengatakan, stok beras di sejumlah pasar di Kabupaten Lebak melimpah sehingga masyarakat tidak panik sehubungan terjadi kekeringan akibat musim kemarau itu.

Persediaan pangan yang ada di sejumlah pasar mencukupi untuk kebutuhan lima bulan ke depan.

Namun, kata dia, saat ini harga beras lokal melonjak akibat petani menunda pola tanam.

"Sampai saat ini stok pangan melimpah dan tidak terjadi kerawanan pangan," katanya.

Ia juga mengatakan, pemerintah daerah telah melakukan antisipasi dampak kekeringan dengan memberikan bantuan pompanisasi kepada petani yang mengalami kekeringan.

Bantuan pompanisasi tersebut untuk menyelamatkan tanaman padi yang terkena kekeringan.

Pompanisasi itu bisa menyedot air bawah tanah juga sungai-sungai untuk dialiri ke lahan persawahan.

Selain itu juga masyarakat yang sawahnya mengalami puso atau gagal panen akibat kekeringan tentu pemerintah akan mengganti.

Pemerintah akan mengganti sarana produksi pangan sebesar Rp3,7 juta per hektarenya.

"Kami mencatat sawah yang mengalami kekeringan jumlahnya relatif kecil yakni 35 hektare tersebar di Kecamatan Sajira seluas 15 hektare dan 20 hektare di Rangkasbitung," ujarnya menjelaskan.

Ia menambahkan untuk mencapai target tersebut pihaknya mengoptimalkan sarana dan prasarana pertanian dan sumber daya manusia (SDM) petani.

Selain itu juga bantuan alokasi dana melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten dan Provinsi serta Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Bantuan dana tersebut dalam upaya mendukung program ketahanan pangan secara nasional.

"Selama ini program ketahanan pangan di Lebak cukup baik dan terbukti tahun ke tahun surplus," katanya.
(KR-MSR/R010)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011