Langkat, Sumut (ANTARA News) - Tiga Kelurahan masing-masing Kelurahan Bukit Kubu, Kelurahan Pekan Besitang, Kelurahan Kampung Lama di Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dilanda banjir, karena curah hujan cukup deras terjadi di daerah tersebut.

"Banjir yang terjadi di daerah itu, akibat hujan lebat," kata Kepala Wilayah Kecamatan Besitang, Nuriadi di Besitang, Rabu.

Dijelaskannya, peristiwa itu terjadi Selasa (13/9) sekitar pukul 21.00 WIB, hujan turun dengan derasnya, lebih kurang tiga jam lamanya.

Sehingga banjir pun menggenangi tiga kelurahan di Kecamatan Besitang, katanya.

Untuk kelurahan Bukit Kubu, masyarakat yang terkena banjir berada di lingkungan II, III, IV, sekitar 86 kepala keluarga (KK), rumahnya terendam lebih kurang satu meter.

Kemudian, Kelurahan Pekan Besitang yang terendam banjir, masyarakat sempat mengungsi ke pinggir-pinggir jalan, karena kediaman mereka terendam air.

"Tidak hanya rumah masyarakat digenangi air, bahkan jalan kabupaten juga ikut terendam air, demikian juga dengan areal persawahan dan perkebunan karet, serta sawit masyarakat," katanya.

Namun, sampai saat ini belum bisa memberikan luas areal persawahan yang terkena banjir, karena masih didata di lapangan.

Sedangkan Kelurahan Kampung Lama yang terkena banji sebanyak 290 kepala keluarga (KK).

Kepala Kelurahan Kampung Lama Ahmad Rivai Harahap mengatakan, warga yang terkena banjir di lingkungan II sebanyak 15 KK, warga di lingkungan III sebanyak 40 KK, warga di lingkungan IV sebanyak 200 KK dan warga di lingkungan V sebanyak 35 KK.

Selain itu, akibat banjir tersebut mengakibatkan 35 hektare areal persawahan masyarakat ikut terendam banjir, areal perkebunan sawit, dan karet masyarakat.

Ahmad menjelaskan kediaman warga yang terkena banjir tersebut mencapai satu meter, dan masyarakat terpaksa mengungsi.

"Masyarakat kini khawatir, bila sewaktu-waktu hujan kembali turun, maka terkena banjir," katanya.

Dijelaskannya, walaupun banjir yang terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi, namun masyarakat juga khawatir bila air laut naik, sehingga mendorong kembali air masuk ke perkampungan warga

Untuk itu, ia meminta Dinas Pekerjaan Umum Langkat dapat berpartisipasi menggorek parit-parit yang tertimbun lumpur, karena terjadinya pendangkalan.

Sementara, salah seorang warga Kelurahan Bukit Kubu, Manto yang dihubungi menjelaskan, curah hujan cukup tinggi di daerahnya, kalau hari biasa tidak sampai menimbulkan banjir, namun kali ini banjir terjadi.

"Banjir menggenangi perkampungan kami, sehingga masyarakat tidak dapat menyelamatkan barang-barang mereka terendam air," katanya. (ANT-218/M034/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011