Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) meningkatkan razia mencegah adanya provokator di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok dan beberapa terminal bus pascakerusuhan massa di Ambon, Maluku.

"Kita upayakan langkah antisipasi agar tidak memperkeruh kondisi keamanan di Ambon," kata Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sujarno, di Jakarta, Kamis.

Sujarno mengatakan, petugas kepolisian memeriksa penumpang kapal di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakart Utara, tujuan Ambon, Maluku.

Petugas juga memeriksa barang bawaan penumpang bus di sekitar Terminal Pulogadung dan Kampung Rambutan.

Sujarno menyatakan, Polda Metro Jaya juga meningkatkan pemeriksaan barang bawaan penumpang kapal dan bus selama sepekan sejak Kami (15/9).

Polda Metro Jaya mengerahkan personil kepolisian di wilayah yang diperbantukan, antara lain brigade mobile (Brimob) dan petugas regu anjing pelacak (K-9).

Sujarno menyebutkan, petugas telah menyita 28 bilah senjata tajam, berupa celurit, samurai dan badik, sejak razia digelar Selasa (13/9) hingga Kamis (15/9).

Petugas juga memanfaatkan alat pemeriksa tubuh yang menggunakan teknologi sinar-x atau Computerized Axial Tomografi (CT Scan).

Namun, polisi sejauh ini hanya menyita barang berbahaya dan tidak menahan orang yang membawa senjata tajam.

Polda Metro Jaya juga berkoordinasi dengan petugas lain di sekitar pelabuhan, guna mendukung kegiatan razia, katanya menambahkan.

Dua kubu massa terlibat bentrokan hingga menewaskan tujuh orang dan 65 orang luka pada beberapa lokasi di Ambon, Minggu (11/9). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011