Strasbourg, Prancis (ANTARA News/AFP) - Parlemen Eropa dan negara-negara Uni Eropa (UE) pada Kamis mencapai kompromi untuk memperketat aturan-aturan anggaran, yang dipandang penting untuk mencegah krisis utang masa depan.

"Ada kesepakatan prinsip" pada sekumpulan proposal legislatif yang dikenal sebagai six-pack (enam paket) setelah melakukan negosiasi pada Rabu (14/9), demikian keterangan satu sumberdari Parlemen eropa dan UE kepada AFP.

Hal itu, katanya, untuk mengakhiri kebuntuan berbulan-bulan atas masalah ini.

Berdasarkan kesepakatan itu, negara-negara yang sedang mengalami defisit berlebihan harus mendepositokan uang di rekening yang diblokir, dengan sanksi otomatis lebih dari di masa lalu untuk menghukum para pendosa anggaran di Eropa.

Kompromi sekarang akan disampaikan kepada pertemuan para menteri keuangan UE di Polandia pada Jumat untuk persetujuan mereka.

Ada pihak di Parlemen Eropa yang mengkonfirmasikan kesepakatan setelah pembicaraan antara Polandia, yang saat ini menjadi Ketua UE dan negosiator utama parlemen.

"Kami memiliki kesepakatan dengan presiden Polandia (Uni Eropa), tetapi kita harus memverifikasi bahwa negara-negara lain sinkron," kata sumber tersebut.

Perbaikan Pakta Pertumbuhan dan Stabilitas Uni Eropa, yang telah gagal untuk menghentikan negara dari pelanggaran pagu defisit dan utang, diusulkan oleh Komisi Eropa setelah krisis utang Yunani terjadi tahun lalu.

Beberapa negara di blok 27-negara mematuhi aturan, yang membatasi defisit publik menjadi 3,0 persen dari produk domestik bruto dan tingkat utang hingga 60 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Parlemen Eropa telah meminta pemberhentian secara otomatis dijatuhkan kepada negara-negara yang melanggar aturan, sementara pemerintah bersikeras pada adanya kata terakhir pada setiap keputusan. Kedua belah pihak tampaknya telah menemukan jalan tengah.
(Uu.A026)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011