... Sebagian besar orang Indonesia itu melakukan pembelian dengan kisaran harga 1,2 juta dolar AS sampai 4,2 juta dolar"...
Jakarta (ANTARA News) - Siapa bilang orang Indonesia miskin? Buktinya, orang Indonesia merupakan tiga besar pembeli properti residensial di Singapura. Tentu harga properti di sana "aduhai" dengan mata uang dolar Amerika Serikat atau Singapura.

Chief Operating Officer, Property Sales, Far East Organisation, Chia Boon Kuah, dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat mengatakan, "Sebagian besar orang Indonesia itu melakukan pembelian dengan kisaran harga 1,2 juta dolar AS sampai 4,2 juta dolar"

Sampai hari ini, pendapatan perkapita Indonesia masih di kisaran 2.200 dolar Amerika Serikat, sementara Singapura sudah sampai 26.000 dolar Amerika Serikat. Singapura memang paling makmur kedua di ASEAN setelah Brunei Darussalam.

Indonesia makin makmur?

Mungkin benar makin makmur, tapi untuk mudik Lebaran saja banyak orang Indonesia pasrah berdesakan di gerbong kereta api bertarif murah. Di kiri-kanan rel kereta api, banyak sekali rumah-rumah kardus kaum urban tanpa keahlian dengan pendapatan kurang dari 0,5 dolar Amerika Serikat perhari.

Data Otoritas Pembangunan Kembali Urban Singapura, dari 1.706 orang Indonesia yang membeli properti di sana, lebih dari separuhnya telah membayarkan dana senilai 1,2 juta dolar Singapura.

Sepertiga dari jumlah pembeli itu membeli properti di distrik-distrik utama Singapura, yaitu distrik 9, 10, dan 11. Alternatif lokasi adalah di Bukit Timah, pusat bisnis distrik (CBD) dan pantai timur (east Cost).

Dari sisi postur pembeli, orang Indonesia merupakan seperlima dari klien asing yang secara konsisten masuk dalam peringkat tiga besar. Tapi otoritas itu tidak menjelaskan, apakah orang Indonesia pembeli di sana cuma itu-itu saja orangnya.

Karena Indonesia adalah pembeli yang loyal, maka Far East Organization akan mengadakan pameran tentang pengembangan properti terbaru di kawasan utama Singapura untuk pembeli properti di Jakarta, Medan, Bandung, Semarang dan Surabaya.

Pembeli dan investor Indonesia tertarik pada Singapura dengan gaya hidup kosmopolitan kelas dunia, karena jarak Singapura dekat dengan Indonesia, ujarnya.

Masyarakat Indonesia, lanjut dia melihat gelombang perubahan dan penyegaran tengah terjadi di Singapura. Hal itu adalah Resort World Sentosa dan Marin Bay Sands serta revitalisasi pengalaman belanja yang unit di Orchard Road. (CS)





Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011