Itu adalah cara berpikir yang mentah"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerhati Hukum dan Perempuan, Risa Amrikasari, menyatakan sangat tidak tepat menempatkan korban pemerkosaan sebagai pihak yang bersalah.

Risa mengkritik pernyataan pemakaian rok mini sebagai penyebab pemerkosaan seperti pernah dikemukakan Gubernur DKI Fauzi Bowo meskipun kemudian ia meminta maaf atas ucapannya itu.

"Itu adalah cara berpikir yang mentah dan tidak merujuk pada hasil penelitian yang komprehensif," kata Risa.

Menurut penulis buku "Good Lawyer" itu, ketidakmampuan orang untuk menahan syahwatnya yang menyebabkan terjadinya pemerkosaan, sepenuhnya tanggung jawab pelaku dan tidak bisa dihubungkan dengan pemakaian rok mini oleh perempuan.

"Pemerintah yang tidak baik adalah yang selalu menyalahkan dan membalikkan persoalan kepada rakyatnya tanpa mau secara sungguh-sungguh berperan mencegah terjadinya perkosaan," katanya.

Dia mengatakan, pemerintah bisa  mencegah pemerkosaan dengan menerapkan ancaman hukum sangat tinggi dan mengambil tindakan pencegahan dengan melarang penggunaan kaca gelap dan sopir tembak.

"Pemerintah harus bereaksi cepat atas setiap pengaduan dari korban perkosaan," katanya.(*)

S024/Z002

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011