Kupang (ANTARA News) - Penyediaan sumber air minum bagi sekitar 4,7 juta jiwa rakyat di NTT, hingga saat ini semakin terbatas, karena iklim kering dengan curah hujan hanya empat bulan atau antara bulan Desember hingga April.

"Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah pusat dan daerah, namun tetap saja masih ada keterbatasan akibat faktor alam, maupun faktor manusiawi, sehingga harapan agar segera memenuhi kebutuhan air bersih belum dapat diwujudkan karena perlu diadakan secara bertahap dari tahun ke tahun," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Nusa Tenggara Timur, Ir Andre W Kore, MT, di Kupang, Senin.

Ia mengatakan hingga 2010 sumber mata air yang tersedia baru mencapai 45,62 persen, dengan jenis sumur dangkal sekitar 28,38 persen, air yang dialirkan lewat fasilitas perpipaan 18,15 persen dan fasilitas pemompaan hanya 0,91 persen.

"Khusus untuk perpipaan kota yang tersedia 21,95 persen dan untuk desa sebesar 14,2 persen," katanya.

Sementara untuk sumber air sungai, persediaannya sebanyak 4,64 persen, sementara untuk air hujan sebanyak 1,77 persen.

"Wilayah yang terdiri dari 566 pulau ini memiliki kemiringan seluas 40 persen, telah ikut memberi andil terhadap persediaan sumber air bersih bagi warga masyarakat," katanya.
(ANT)

 
 
 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011