PBB (ANTARA News) - Sedikitnya 25.000 orang telah tewas dalam pemberontakan terhadap pemimpin Libya Muamar Gaddaf, dan 50.000 orang lagi terluka, kata pemimpin sementara negara itu pada pertemuan puncak PBB, Selasa.

Pemimpin pemberontak Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya Mustafa Abdel Jalil berterima kasih pada masyarakat internasional atas bantuan mereka dalam revolusi Libya berbulan-bulan lamanya. Ia juga mengatakan pada pertemuan puncak itu bahwa anggota-anggota rezim Gaddafi akan menghadapi pengadilan, ia berjanji bahwa mereka akan mendapatkan "pengadilan yang adil", lapor AFP.

"Kami telah kehilangan 25.000 orang yang tewas, ada dua kali lipat jumlah orang yang terluka," kata Jalil pada Presiden AS Barack Obama, Sekjen PBB Ban Ki-moon, Presiden Prancis Sarkozy dan pemimpin lainnya pada pertemuan puncak itu.

Jalil berterima kasih pada PBB dan semua negara yang telah membantu dengan "berhasil revolusi Libya", yang ia katakan penting karena "jumlah senjata sangat besar yang Gaddafi kerahkan terhadap rakyatnya".

Pemimpin NTC itu mengatakan banyak anggota rezim Gaddafi yang telah ditahan dan beberapa sudah dibebaskan kembali. Ia mengatakan banyak yang akan menghadapi pengadilan, tapi ia menekankan bahwa semuanya akan mendapat "pengadilan yang adil". (S008)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011