Minahasa Utara (ANTARA News) - Leonardo Musa dari Minahasa Selatan dan Rebecca Karundeng utusan Manado, dinobatkan sebagai Nyong dan Noni Sulawesi Utara 2011 pada grand final yang berlangsung di Hotel Sutan Raja, Minut, Rabu (21/9) malam.

Leonardo dan Rebecca berhasil menyisihkan 35 peserta lainnya yang berasal dari daerah kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Utara.

Dinobatkannya Nyong dan Noni Sulut untuk Leonardo dan Rebecca, berdasarkan pertimbangan dan penilaian matang oleh enam juri yang telah ditunjuk panitia pelaksanaan kegiatan Nyong dan Noni Sulut.

Enam juri tersebut diantaranya A Kawatu, Leidy Takapah, Fabian Sarundajang, Jessy Wenas, Verna Ingkiriwang dan Miss Indonesia 2011, Astrid Elena.

Dalam sesi demi sesi penilaian mulai dari tahap penggodokan hingga malam grand final, yang dipilih hingga lima besar sampai pada tiga besar, kedua peserta tersebut tidak dapat dibendung, sehingga predikat Nyong dan Noni Sulut diraih oleh utusan Minsel dan Manado itu.

Dalam persaingan lima besar oleh masing-masing peserta noni, diantaranya Patricia Sembor Utusan Minut, Brigita Ticoalu utusan Tomohon, Rebecca Karundeng utusan Manado, Anastasia Kumaat utusan Minsel, Livy Sumual utusan Minahasa.

Sedangkan lima besar Nyong Sulut, diantaranya, Reiner Bagania, utusan Bitung, Waraney Runtuwene utusan Minahasa, Christian Sorongan utusan Manado, Brainly Sondakh utusan Manado dan Leonardo Musa utusan Minsel.

Akhirnya dipilihlah tiga finalis putri diantaranya Brigita Ticoalu utusan Tomohon, Rebecca Karundeng utusan Manado, Anastasia Kumaat utusan Minsel, sedangkan putra oleh Christian Sorongan utusan Manado, Brainly Sondakh utusan Manado dan Leonardo Musa utusan Minsel.

Dengan demikian juri memutuskan Leonardo dan Rebecca yang terbaik diantara yang terbaik.

Sebelumnya Wakil Gubernur Sulut, Djouhari Kansil, dalam sambutannya memberikan apresiasi atas terlaksananya pelaksaan grand final Nyong dan Noni Manado.

Kansil mengatakan, bagi para peserta nyong dan noni Sulut, tidak merasa kecewa dengan hasilnya nanti, karena setiap lomba atau pemilihan tetap ada menang dan kalah.

"Siapapun yang menang nantinya, itulah yang terbaik oleh keahlian dan kepinterannya, sehingga tetap harus di dukung. Oleh karena itu, diharapkan Nyong dan Noni Sulut harus membawa misi kemajuan untuk Pariwisata di Sulut," harapnya.

Sementara kedua pemenang tersebut merasakan bangga dengan hasilnya, karena tidak menyangka Nyong dan Noni Sulut berhasil diraihnya.

Nyong Sulut 2010, Nick Lomban mengakui bila kemampuan dan kepabilitas mereka sangat baik, sehingga layak mendapat gelar sebagai Nyong dan Noni Sulut.

"Mereka sangat menguasai bahasa asing, fasih dalam bertutur kata dan fisik menunjang, sehingga layak dinobatkan sebagi Nyong dan Noni Sulut 2011," ujar Lomban.

Lomban berharap, kedepan mereka dapat memajukan dunia Sulut lewat potensi yang ada baik dalam segala bidang, terutama pariwisata yang ada di daerah itu.

Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Sulut, SH Sarundajang, para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi dan masing-masing pimpinan maupun perwakilan kepala Daerah se kabupaten/kota di Sulut, mantan Nyong dan Noni Sulut dan ribuan suporter masing-masing peserta Nyong dan Noni Sulut 2011. (ANT-239/A034)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011