Islamabad (ANTARA News) - Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raza Gilani memanfaatkan acara santap malam buat lembaga bantuan dan diplomat asing, Sabtu (24/9), untuk menyerang balik tuduhan AS bahwa lembaga mata-mata negerinya memiliki kaitan dengan kelompok gerilyawan yang memerangi tentara koalisi di Afghanistan.

"Serangan propadanda terhadap Pakistan tentu saja sangat tidak menguntungkan," kata Gilani saat makan malam itu, di satu hotel Islamabad yang menjadi sasaran serangan pemboman bunuh diri pada 2008 sehingga menewaskan sedikitnya 54 orang.

"Itu mengotori suasana dan kontra-produktif. Itu cenderung mengabaikan pengorbanan oleh rakyat Pakistan dan menghilangkan semua yang telah kami usahakan selama bertahun-tahun belakangan ini," kata Perdana Menteri Pakistan tersebut, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Gilani menanggapi kesaksian di Senat AS pada Kamis (22/9) oleh mantan kepala staf Laksamana Mike Mullen, yang mengatakan Direktorat Intelijen Antar-Lembaga di Pakistan (ISI) memiliki kaitan dengan kelompok yang melancarkan serangan 13 September terhadap kedutaan besar AS di Kabul, ibu kota Afghanistan, sehingga menewaskan 12 orang.

"Tuduhan tersebut mengungkapkan kebingungan dan kekacauan kebijakan di dalam tubuh AS mengenai cara bergerak maju di Afghanistan," kata Gilani dikutip Reuters.

"Permainan melempar tuduhan adalah tindakan kekalahan diri sendiri," katanya. "Kami dengan tegas membantah tuduhah mengenai keterlibatan dengan kelompok Haqqani atau `perang perwalian`."

(SYS/C003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011