Ambon (ANTARA News) - Kapolda Maluku, Brigjen Polisi Syarief Gunawan menegaskan teknik pembuatan bom yang diamankan Tim Jihandak Polda Maluku di Jalan Raya Pattimura, Kota Ambon, Senin pagi, tidak sempurna.

"Bom yang diamankan itu rakitan dan bukan bom molotov, tetapi dari segi teknik pembuatannya tidak sempurna, sehingga tidak membahayakan," kata Kapolda Syarief Gunawan, di Ambon, Senin.

Bom tersebut ditemukan terletak di Jalan Raya Pattimura, berseberangan dengan gereja Maranatha, kantor Gubernur Maluku dan kantor Badan Pekerja Harian (BPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM).

Bom rakitan itu, kata Kapolda, telah diuraikan tim Jihandak di markas Brimob Polda Maluku, di kawasan Tantui, Kecamatan Sirimau, Ambon.

Kapolda Syarief Gunawan dalam kesempatan itu juga meluruskan informasi yang berkembang bahwa bom rakitan tersebut ditemukan pertama kali oleh anggota Kodam XVI/Pattimura.

"Bom tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang PNS Pemprov Maluku yang hendak ke kantor Gubernur setempat, pukul 08.00 WIT, bukan personil Kodam XVI/Pattimura seperti informasi yang berkembang di masyarakat," katanya.

Setelah melihat bom tersebut, PNS Pemprov Maluku itu kemudian melaporkannya kepada anggota Kodam XVI/Pattimura yang kebetulan melintas di lokasi itu, dan selanjutnya diteruskan ke Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease serta Kodim 1504 Pulau Ambon.

Kapolda menyampaikan terima kasih kepada masyarakat atas ketahanan dan ketenangannya, sehingga tidak terpengaruh aksi provokasi melalui teros bom itu dan tetap melaksanakan berbagai aktivitas sebagaimana biasanya.

"Ketahanan dan kesadaran masyarakat semakin tinggi sehingga tidak terpengaruh dengan aksi teror bom itu. Buktinya semua aktivitas masyarakat berjalan normal seperti biasanya," ujar Kapolda.


Pulangkan pendatang

Kapolda Syarief Gunawan juga menjelaskan, telah memulangkan dua orang warga pendatang yang tiba di pelabuhan Yos Sudarso Ambon menggunakan kapal milik PT Pelni, dua hari lalu.

"Keduanya tiba dengan kapal Pelni dan tujuan kedatangannya dicurigai untuk mengacaukan situasi dan kondisi keamanan di Ambon, sehingga langsung dipulangkan kembali dengan kapal tersebut," ujarnya.

Sehubungan dengan itu, Kapolda mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan adanya orang-orang tidak dikenal dengan tingkah laku mencurigakan di pemukiman masing-masing kepada aparat TNI/Polri di pos-pos terdekat, sehingga bisa diambil tindakan tegas.

"Segera laporkan kepada personil TNI/Polri jika melihat atau menemukan orang tidak dikenal dengan tingkah laku mencurigakan, agar bisa diambil tindakan tegas," katanya.

Ia mengatakan siapa pun yang bermaksud memperkeruh situasi dan kondisi semakin kondusif di Ambon, harus ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku, sehingga tidak berdampak menimbulkan penderitaan bagi banyak orang di ibu kota provinsi Maluku itu.
(T.KR-JA/Z003) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011