Ya asalkan motif yang diciptakan tidak monoton, batik celup sangat diminati konsumen utamanya negera Amerika.
Gianyar (ANTARA News) - Batik Celup saat ini mampu menembus pasar ekspor Amerika, tak heran pengrajin batik dengan teknik mencelup serta dihiasi dengan dengan motif "stamp" atau cap itu kian berjamur di Bali.

Choirol Soleh, salah seorang perajin Batik Celup CV Sari Sedana Banjar Akta, Kecamatan Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali mengakui kalau Batik Celup kian laris di pasaran.

"Ya asalkan motif yang diciptakan tidak monoton, batik celup sangat diminati konsumen utamanya negera Amerika," katanya.

Khusus karya yang dirinya buat di Bali, lebih banyak desainnya dibawa dari negara pemesan misalnya Amerika.

Ia mengatakan proses pembuatan batik celup di wilayahnya lebih banyak menggunakan warna kimiawi dalam membentuk motif.

Paling pertama dilakukan dengan kain yang beragam sesuai dengan permintaan konsumen salah satunya kain katun.

Kemudian dilakukan pewarnaan dengan teknik mencelup, kemudian duilakukan proses produksi.

Proses produksi juga dibagi menjadi dua bagian yakni pastel dan stamp,

Kalau pastel dilakukan dengan proses pewarnaan, proses penguatan warna (water glass press), pencucian warna, penjemuran.

Sedangkan stamp, diawali dengan proses pewarnaan, kemudian di stamp sesuai dengan desain pesanan, terus dilanjutkan dengan proses pencucian cepat atau "bleacing fast", setelah itu dilakukan dengan penguatan warna, pencucian, perebusan atau steam washing wax, kemudian baru dilakukan penjemuran.

Dari ratusan perajin yang bekerja dibawahnya dalam satu hari mampu memproduksi batik sebanyak 180 meter.

"Kalau tidak hujan kami bisa menghasilkan banyak," katanya.

Hal yang sama juga dibenarkan oleh Sukari, salah satu perajin asal Pasuruan yang tergabung di CV Sari Sedana itu mengatakan pihaknya menemukan desain tersendiri yang berbeda dengan batik di pulau Jawa.

"Sebelum merantau ke Bali 10 tahun yang lalu kami mencoba-coba desain. Ternyata desain Batik Celup yang dirinya buat itu sangat diminati oleh wisatawan asing. Kedepan pihaknya akan membuat batik bermotif kolaborasi antara motif jawa dengan Bali," katanya.

Hal yang sama juga dibenarkan oleh Sukari, salah satu perajin asal Pasuruan itu.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011