Bogor (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan menargetkan rehabilitasi sejumlah sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang rusak akan dilakukan dan diselesaikan pada 2013.

"Dengan bergulirnya program rehabilitasi sekolah ini, diharapkan pada 2013 yang akan datang tidak ada lagi sekolah yang tidak layak bagi anak-anak kita," kata Menteri Pendidikan Muhammad Nuh, dalam acara peletakan batu pertama Gerakan Nasional Penuntasan Rehabilitasi Gedung Sekolah, di SDN 1 Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Senin.

Menteri mengatakan, Kementerian Pendidikan menggeberkan program Gerekan Nasional Penuntasan Rehabilitasi Gedung Sekolah guna menyelesaikan persoalan sekolah rusak yang banyak terjadi.

Kegiatan tersebut menyedot Dana Alokasi Khusus dan APBN sebesar 2,8 triliun. Dan jumlah sekolah yang akan direhabilitasi sebanyak 21.500 ruang kelas.

Jumlah tersebut masing-masing terbagi untuk jenjang SD sebanyak 18 ribu ruang kelas, dan SMP sebanyak 3.500 ruang kelas.

Serangkaian kegiatan untuk merealisasikan hal tersebut, saat ini Kemendiknas telah melakukan beberapa langkah strategis diantaranya menggandeng TNI, Badan Pemeriksa Keuangan Pembangunan, Perguruan Tinggi dan unsur Pemerintah Daerah.

Menurut Menteri, karakter anak didik sangat dipengaruhi oleh situasi ruang belajar, pendidik dan lingkungan sekolah.

"Untuk sekolah rusak tidak boleh terlalu didiamkan. Tidak ada alasan lagi bagi kita untuk mendiamkan kerusakan ruang kelas yang ada. Mari kita bahu membahu untuk menuntaskannya," kata Menteri.

Menteri mengatakan, tidak perlu menyalahkan siapapun dalam situasi saat ini, tapi bagaimana masyarakat dan pemerintah bahu membahu menyelesaikan persoalan sekolah rusak ini.

Mendiknas didaulat untuk meletakkan batu pertama yang menandai dimulainya program gerakan nasional penuntasan rehabilitasi gedung sekolah di SDN 1 Babakan Madang Kabupaten Bogor.
(ANT)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011