Moskow (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Kamis menuduh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) meningkatkan jumlah korban selama perang saudara di Libya.

"Masyarakat internasional dan mitra Barat kami di tempat pertama dalam mendukung satu pihak dalam perang saudara. Mungkin, sisi ini menyatakan kepentingan rakyat Libya, berapa banyak korban sipil yang diakibatkannya," kata Lavrov pada konferensi pers setelah pembicaraan dengan timpalannya dari Djibouti itu, Menlu Ali Mahamoud Youssouf.

Lavrov mengatakan, resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang bertujuan melindungi warga sipil Libya telah bekerja dalam arah yang berlawanan.

"Kami tidak menerima klaim dari pihak NATO bahwa intervensi blok itu menyelamatkan banyak nyawa. Ini adalah upaya angan-angan belaka," kata diplomat tinggi Rusia itu dikutip Xinhua.

(H-AK/A023)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011