Salah satu purwarupa robot kecil pemakan serangga itu dibuat di Universitas Nasional Seoul, Korsel dan memiliki bagian "daun mulut" yang menyerupai tanaman insektivora dengan rambut pendeteksi serangga yang hinggap dan dapat "mencerna" makanannya.
New Scientist dalam situs tersebut menjelaskan "daun mulut" robot tersebut dibuat dari sepasang serat karbon yang dikaitkan dengan pegas logam dan dikelola oleh memori elektrik.
Pegas di daun dapat bekerja layaknya perangkap tikus terhadap serangga yang hinggap sehingga dapat menutup "daun mulut" dan membuat mangsanya terjebak.
Sementara itu Jurnal Bioinspiration & Biomimetics dalam situs yang sama menjelaskan robot pemangsa serangga yang dibuat Universitas Maine, Amerika Serikat, menggunakan logam campuran polimer ionic yang dikelola secara elektrik.
Sang pembuat, Mohsen Shahinpoor menjelaskan komposisi daun perangkap robot miliknya menggunakan membran polimer yang dilapisi elektroda emas dengan sensor rambut perangkap bermesin elektroda IPMC.
Kedua "daun perangkap" dikaitkan dengan elektroda tembaga sehingga gerakan serangga yang terjebak di membran polimer membuat "rambut" IPMC mengirimkan sinyal kepada mesin dan menutup kedua "daun mulut".
Robot tersebut dapat menurunkan mangsanya ke tempat yang berisi enzim kimia mekanik untuk dicerna dan menghasilkan tenaga untuk robot itu namun dengan proses yang sedikit lama.
Situs tersebut menjelaskan kedua robot itu menjadi langkah besar pembuatan robot yang dapat memburu, menangkap dan mencerna mangsa mereka.
(SDP-12)
Penerjemah: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
