Moskow (ANTARA News) - PM Rusia Vladimir Putin dan timpalannya dari China, Wen Jiabao, dijadwalkan bertemu, Senin, untuk membicarakan perluasan aliansi keamanan Asia Tengah yang longgar hingga mencakup Pakistan dan Iran.

Putin berencana menjamu Wen di kota asalnya Saint Petersburg tepat hampir 10 tahun setelah kedua negara menggabungkan kekuatan dengan keempat republik Asia Tengah bekas Soviet untuk membentuk Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), lapor AFP.

Rusia sebelumnya merancang aliansi itu sebagai alternatif regional bagi NATO dan telah membicarakan pada pertemuan-pertemuan pada masa lalu opsi itu akan mencakup kekuatan regional lainnya dalam barisannya.

"Kami sedang membicarakan mengenai Pakistan dan Iran, yang telah meminta keanggotaan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich pada wartawan sebelum pembicaraan itu.

"India juga ingin bergabung, dan Afghanistan mengatakan mereka ingin menjadi peninjau," kata juru bicara itu.

Tapi beberapa pengamat mengatakan China lebih suka melihat kelompok itu sebagai terutama organisasi ekonomi dan menyebutkan bahwa keanggotaan Pakistan telah dibicarakan selama lima tahun.

Rusia juga terganggu bahwa kelompok itu masih belum mendapat pengakuan dari NATO.

"Tentu saja, ekspansi SCO bukan proses yang mudah. Itu memerlukan analisis dan penilaian yang berhati-hati," kata juru bicara Kemlu Rusia itu.

Pertemuan antara Wen dan Putin itu akan menjadi pertemuan kedua mereka sejak PM Rusia itu mengumumkan pada September lalu rencananya untuk memperoleh kembali jabatan di Kremlin, jabatan yang ia pegang pada 2000-2009, tahun depan.

Hubungan bilateral khususnya penting bagi upaya Rusia untuk menemukan langganan-langganan baru Asia untuk ekspor energinya pada saat pertumbuhan ekonomi Eropa mandeg.

Seorang pejabat penting Rusia mengatakan pertemuan itu akan memperhatikan dampak pertumbuhan global yang lambat pada harga komoditi -- bagian terbesar ekspor Rusia - dan stabilitas pasar keuangan.

"Anda akan mengharapkan perdana menteri untuk menyampaikan penilaian mengenai persoalan ekonomi di kawasan SCO," kata utusan SCO Rusia Kirill Barsky pada Interfax. (S008/C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011