Tadi pembicaraannya amat singkat, jadi lebih pada menyampaikan rasa optimisme itu,"
Honolulu (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima delapan pimpinan perusahaan terkemuka Amerika Serikat dalam acara sarapan bersama di Hotel Sheraton Waikiki, Honolulu, Kepulauan Hawaii, Minggu pagi waktu setempat atau Senin dini hari waktu Indonesia barat.

Pertemuan tertutup dari liputan media massa itu antara lain dihadiri oleh President & CEO Freeport McMoran Richard Adkerson, Group President Caterpillar Richard Lavin, Emery Konig dari Cargill, Deb Henretta dari Procter & Gamble, Peter Eggleston dari Chevron, President of National Center for APEC Monica Whaley, President & CEO Underwriters Laboratories Inc Keith Williams, dan Sehat Soehardjo serta Weili Dai dari Marvell Technology Group Ltd.

Presiden  pada acara sarapan itu didampingi oleh Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Perindustrian MS Hidayat, serta Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal.

Menurut Dino, Presiden Yudhoyono dengan para pimpinan perusahaan terkemuka Amerika Serikat itu hanya melakukan pembicaraan singkat dan juga mendengarkan beberapa rencana mereka untuk melanjutkan bisnis dan melakukan investasi baru di Indonesia.

Beberapa perusahaan yang telah menyatakan niat untuk investasi di Indonesia namun belum mengungkapkan detil rencana, kata Dino, adalah Cargill dan Caterpillar."Yang lain lebih banyak bicara bahwa mereka positif terhadap Indonesia," ujar Dino.

Para pimpinan perusahaan Amerika Serikat yang hadir pada acara sarapan itu, menurut Dino, menyampaikan optimisme mereka terhadap perkembangan kondisi bisnis di Indonesia."Tadi pembicaraannya amat singkat, jadi lebih pada menyampaikan rasa optimisme itu,"  katanya.

Setelah menghadiri acara sarapan tersebut, presiden  menuju Hotel JW Marriott di kawasan resor Ihilani Ko Olina untuk menghadiri hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).
(D013)



Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011