Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Dari seorang ibu negara kini menjadi menteri luar negeri Amerika Serikat dan itulah yang kini terjadi dengan Hillary Rodham Clinton. Hadir dalam diskusi investasi dan bisnis ASEAN-Amerika Serikat di Nusa Dua, Bali, Jumat petang, sosok mantan ibu negara itu sangat menyita perhatian peserta.

Begitu muncul dari balik pintu, puluhan telefon genggam berkamera dari peserta mengarah pada dirinya dan baru beberapa lama bunyi jepretan rana menghilang dari pendengaran. Busana yang dikenakan sederhana saja, kemeja wanita berwarna merah yang cukup kontras dengan rambut blonde yang dia miliki.

Alokasi waktu sebagai pembicara kunci dalam diskusi bisnis itu hanya 10 menit plus sekitar lima menit sebagai kata pengenalan oleh pembawa acara. Kata-kata pembawa acara itu seolah tidak lagi dipedulikan, karena visi Amerika Serikat untuk bangkit kembali dari kemelut perekonomian itulah yang ditunggu-tunggu.

Memang, Clinton membawakan empat strategi yang ditempuh pemerintahan Obama. Tidak sedikitpun dia membahas agenda politik seperti yang biasa dia utarakan pada banyak kesempatan, justru aspek bisnis dan ekonomi global dan kawasan yang dia nyatakan.

Layar lebar di kedua sisi panggung yang mendapat pengawalan ketat dari The Secret Service, memperkuat kesan akan koleksi data dan fakta yang dia miliki tentang Indonesia. Kehadiran beberapa pengusaha papan atas Amerika Serikat menguatkan hal itu. (*)

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011