Jakarta (ANTARA News) - Krisis yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat (AS) akan membuat arah ekonomi global pada 2012 terus melemah dan menggerus ekspor seluruh negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia.

"Arah kondisi ekonomi 2012 akan kian terpuruk. Kondisi ini bisa menggerogoti pertumbuhan ekspor seluruh negara, termasuk Indonesia," kata Ekonom Bank Pembangunan Asia (ADB), Edimon Ginting, di Jakarta, Kamis, terkait dengan proyeksi kondisi ekonomi global tahun depan yang kemungkinan masih terimbas krisis.

Edimon menambahkan, kondisi krisis ekonomi global yang masih berlanjut akan berdampak pada pertumbuhan ekspor.

Ia mengatakan bahwa akibat krisis maka permintaan akan melandai, yang berpotensi menekan perekonomian Tanah Air.

"2012 sulit untuk diproyeksi. Tahun ini nilai ekspor kita meningkat, bahkan mencetak angka rekor baru. Tapi akan sulit dilakukan tahun depan," katanya.

Edimon menjelaskan, langkah pemerintah dalam melakukan diversifikasi tujuan negara ekspor seperti ke Afrika dan Amerika Latin, belum cukup kuat untuk mengantisipasi imbas krisis tersebut.

"Pemerintah sudah berupaya mencari pasar ekspor baru di Afrika dan Amerika Latin, tapi akan sulit mengingat produk Indonesia masih relatif baru di pasar tersebut," katanya.

Kondisi risiko investasi yang belum tentu sebesar tahun ini akan turut menekan pertumbuhan ekonomi 2012, katanya.

"Akhir-akhir ini investor besar memang datang ke Indonesia. Tetapi realisasi `project` kan tidak bisa langsung," ujarnya.

Sementara itu, ADB memprediksi pertumbuhan ekonomi RI secara konservatif akan berada pada kisaran 6,3-6,7 persen. Namun dengan catatan, ekspor masih tumbuh sekitar 25 persen.
(T.KR-IAZ/KR-SSB/A023)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011