Tenggarong (ANTARA News) - Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) dibantu aparat kepolisian, TNI, dan instansi terkait lainnya melanjutkan penyisiran untuk mencari korban runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara, di Tenggarong, Kalimantan Timur.

Berdasarkan pantauan, sedikitnya 12 alat selam dan sekitar 10 perahu karet dan perahu lainnya digunakan untuk melakukan penyisiran di sepanjang Sungai Mahakam guna mencari korban lain yang mungkin tenggelam.

Sejak malam hingga Minggu pagi, Tim SAR masih belum menemukan adanya korban lain selain empat korban tewas yang telah dibawa ke RSUD AM Parikesit Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Empat korban tewas tersebut seluruhnya adalah warga Kabupaten Kutai Kartanegara, yakni M Fairuz (22) warga Kecamatan Tenggarong, Agus (25) warga Tenggarong, Fadlan (16) warga Tenggarong, dan Alisyah (1 tahun 6 bulan) warga Kecamatan Loa Kulu.

Humas RSUD AM Parikesit dr Wery mengatakan empat orang korban meninggal dunia karena paru-parunya penuh dengan air. Sedangkan korban selamat yang dibawa ke RSUD umumnya dalam keadaan luka-luka dan lemah.

Berdasarkan data dari Posko Polres Kutai Kartanegara (Kukar), ada sekitar 33 orang yang luka-luka akibat peristiwa tersebut. Dari jumlah korban luka-luka tersebut, yang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Darah (RSUD) AM Parikesit Tenggarong sebanyak 10 orang dan di RSUD AW Syahranie Samarinda sebanyak dua orang.

Tim SAR maupun Posko Polres Kukar hingga kini juga belum bisa memastikan jumlah pasti kendaraan yang jatuh tenggelam di Sungai Mahakam dan jumlah orang hilang yang belum ditemukan dari peristiwa tersebut.
(ANT/A053*A041/H009)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011