Mereka yang sebelumnya sudah kaya, susah mengubah kebiasaaannya meski sudah jadi pejabat, apalagi yang hidupnya semula biasa saja, budaya hedonis sanggup menyeret mereka untuk berlaku korup,"
Semarang (ANTARA News) - Gaya hidup hedonis yang ditunjukkan pejabat tinggi turut memicu dan melestarikan praktik korupsi di negeri ini, kata pakar komunikasi.

"Saat seseorang terbiasa dengan gaya hidup mewah, sulit untuk mengubah gaya hidupnya menjadi sederhana," kata  pakar komunikasi Universitas Diponegoro Turnomo Rahardjo, Selasa.

Ia mengakui banyak pejabat negara yang berlatar belakang pengusaha sehingga sudah kaya secara ekonomi sebelum menduduki jabatan publik.

"Sikap hedonis ini masih terbawa setelah mereka menjadi pejabat," katanya.

Menurut Rahardjo, apabila latar belakang pejabat negara bukan dari kalangan ekonomi atas, maka  terjadi kelabilan saat mereka memasuki dunia yang cenderung menunjukkan kemewahan.

"Mereka yang sebelumnya sudah kaya, susah mengubah kebiasaaannya meski sudah jadi pejabat, apalagi yang hidupnya semula biasa saja, budaya hedonis sanggup menyeret mereka untuk berlaku korup," katanya.

Dia mengemukakan jika seseorang tiba-tiba hidupnya berubah drastis karena jadi pejabat, patut dicurigai adanya korupsi.

Ia mencontohkan, gaya hidup hedonis yang ditunjukkan bisa dilihat dari barang-barang yang dipakainya, seperti mobil, rumah, dan sebagainya yang kemungkinan justru melebihi gaji yang didapatnya.
(KR-ZLS)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011