Jakarta (ANTARA News) - Sosok Zulkarnain, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang baru terpilih, bagi lingkungan kejaksaan sudah tidak asing bagi korps Adhyaksa.  Dia terakhir menjabat Staf Ahli Jaksa Agung.

Pria yang lahir di Lubuk Basung, 1 Desember 1951 tersebut, mengawali kariernya menjadi Kasubsi Penyidikan Kejari Meulaboh (1980), kemudian Kasubsi Penyidikan Kejari Sibolga Kejati Sumut (1983) dan Jaksa fungsional pada Kejari Sibolga Kejati Sumut.

Kariernya terus meroket menjadi Kasubag Pembinaan (1987), Kasie Tindak Pidana Khusus (1991), Kepala Kejaksaan Negeri Pare-pare Sulsel (1996), Asisten Intelijen Kejati Papua (1999) dan Kepala Kejaksaan Negeri Batam (2002).

Asisten Bidang Intelijen Kejati Jawa Tengah (2003), Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh (2006), Direktur Penuntutan Kejaksaan Agung (2006), Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimatan Selatan (2007), Kepala Kejaksaan Tingi Jawa Timur (2008), Sekretaris JAM Intelijen Kejaksaan Agung (2009) dan Staf Ahli Jaksa Agung (2010- Sekarang).

Zulkarnain adalah sarjana hukum lulusan Universitas Sumatera Utara tahun 1977 dan Magister Hukum IBLAM Jakarta 2004.

Wakil Jaksa Agung Darmono meyebut rekam jejak Zulkarnain bagus.  "Selama ini saya melihat, yang saya tahu belum ada cela, kemudian kredibilitasnya bagus, teknis juga bagus," katanya.

"Demikian juga dengan integritas, teknis, kompeterni, bagus," katanya.(*)

R021/A011

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011