"Semuanya adalah partner yang kadang-kadang menjadi kompetitor," kata Anas setelah melantik Pengurus DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah di Palu, Sabtu malam.
Dia mengatakan kompetisi di dalam dunia politik sesungguhnya adalah kesempatan bagi rakyat untuk memberikan penghargaan dan hukuman kepada partai politik.
Penghargaan itu berupa kepercayaan rakyat, sedangkan hukuman berarti ditinggalkan pemilihnya pada pemilihan umum (pemilu) periode berikutnya.
Menurut dia, hal itu menunjukkan sejauh mana partai politik masih dipercayai oleh rakyat. "Inilah yang paling pokok," kata Anas.
Dia mengatakan, tantangan partai politik adalah apakah masih bisa dipercaya oleh rakyat ke depannya setelah menjalani pesta demokrasi.
"Ini adalah tantangan demokrasi kita. Tidak hanya melahirkan dinamika politik saja, tetapi demokrasi harus makin matang dan hadirkan kesjahteraan bagi rakyat," katanya.
Menurut dia, dinamika politik harus mempunyai relevansi bagi kesejahteraan, harkat dan martabat rakyat. "Ini bukan hanya tantangan Partai Demokrat tapi juga partai politik lainnya," ujarnya di hadapan ratusan pengurus dan simpatisan partai berwarna dasar biru ini.
Anas Urbaningrum hadir di Kota Palu didampingi Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Ja`far Habsah dan anggotanya Verna Inkiriwang, serta Direktur Eksekutif Partai Demokrat Toto Riyanto. (R026/E011)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011
