Tokyo (ANTARA News) - Perusahaan Meiji Holdings dari Jepang hari ini mengatakan bahwa unsur radioaktif Cesium telah ditemukan pada susu bubuk untuk bayi yang dibuat oleh perusahaan makanan dan susu Jepang tersebut.

Pernyataan ini disampaikan setelah hampir delapan bulan setelah bencana nuklir di reaktor Fukushima.

Harga saham Meiji anjlok hampir 10 persen ke titik terendah sejak Mei 2009 akibat disambar berita ini, demikian laporan Reuters.

Meiji mengatakan telah menarik kembali 400.000 kaleng susu formula yang hanya dijual di Jepang.

Keprihatinan akan keselamatan pasokan makanan telah mengguncang masyarakat Jepang setelah gempa dan tsunami 11 Maret lalu menghancurkan PLTN Fukushima Daiichi dalam insiden nuklir terburuk dalam 25 tahun terakhir sehingga menyebarkan radiasi ke bagian terbesar wilayah utara dan timur Jepang.

Kasus radiasi pada sayuran, teh, susu, makanan laut dan air telah mencipta ketidakpastian kendati ada jaminan dari pemerintah bahwa level radiasi yang terdeteksi tidak berbahaya.

Meiji mengatakan tidak begitu yakin bagaimana Cesium masuk ke susu bubuk, namuan diperkirakan karena emisi unsur radioaktif akibat insiden Fukushima.

Juru bicara perusahaan itu mengatakan kepada Reuters bahwa air panas yang digunakan dalam proses pengeringan reaktor kemungkinan telah terkontaminasi Cesium.

Uji oleh Meiji menunjukkan hampir 30,8 becquerel Cesium ditemukan pada per kilogram susu bubuk.

Angka ini di bawah yang diizinkan pemerintah, namun perusahaan secara sukarela menarik produknya dalam apa yang disebut dengan "Langkah Meiji."

Batas radiasi yang dibolehkan kementerian kesehatan Jepang adalah 200 becquerel per kilogram susu bubuk.

Tokyo Electric Power (Tepco), operator PLTN Fukushima, memang berjalan pelan namun perlahan mencapai keamuuan dalam membuat fasilitas PLTN bisa dikendalikan lagi, dengan mengurung radiasi yang diemis dari reaktor-reaktornya dan mengurangi suhu air dingin sampai level yang dianggap bisa ditoleransi.(*)

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011