Kolombo (ANTARA News) - Sri Lanka pada Jumat mengadakan aksi protes mengutuk serangan udara NATO bulan lalu yang menewaskan 24 tentara Pakistan di perbatasan dengan Afghanistan.

Diselenggarakan oleh salah satu sekutu pemerintah yang berkuasa, Front Nasional Kebebasan (NFF) dan Perhimpunan Persahabatan Sri Lanka- Pakistan, protes itu mengutuk serangan NATO dan mengungkapkan solidaritas terhadap Pakistan, kata seorang juru bicara.

"Serangan itu merupakan salah satu kejahatan keji yang dilakukan pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan sebagai orang Sri Lanka kami sangat mengutuk serangan itu," kata Mohamed Muzamil, juru bicara NFF kepada Xinhua.

Sejumlah politisi, kebanyakan dari pemerintah yang berkuasa bersama-sama dengan sejumlah besar pendukung Perhimpunan Persahabatan Sri Lanka-Pakistan berpartisipasi dalam protes yang diadakan di sebuah lapangan umum di jantung ibu kota Kolombo.

Sri Lanka telah menjalin hubungan diplomatik sangat erat dengan Pakistan di berbagai bidang, termasuk perdagangan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya, teknik, kereta api, pariwisata dan pertahanan.

Selama perang etnis terhadap pemberontak Macan Tamil Eelam yang berakhir pada Mei 2009, Pakistan muncul sebagai salah satu pemasok senjata terkemuka untuk negara kepulauan kecil itu.

Menyusul serangan November NATO, Pakistan telah meningkatkan sistem pertahanan udara di perbatasan Afghanistan untuk membuatnya mampu menembak jatuh pesawat-pesawat yang melanggar wilayah kedaulatannya.

Akibat dari serangan itu Amerika Serikat telah menyampaikan belasungkawa, tetapi Pakistan dilaporkan akan meninjau semua hubungan diplomatiknya, militer dan intelijen dengan Amerika Serikat dan NATO setelah insiden tersebut.

Segera setelah serangan itu pemerintah Pakistan juga memblokir rute pasokan penting untuk pasukan NATO berperang di Afghanistan dan mengusir pasukan AS dari pangkalannya.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011