Teheran (ANTARA News) - Seorang anggota senior parlemen Iran, Ahad (181/2), mengatakan Iran akan menutup Selat Hormuz jika sanksi diberlakukan atas ekspor minyak Iran, demikian laporan kantor berita Mehr.

Wakil Kepala Komisi Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Nasional di Majelis (Parlemen) Iran,Hossein Ebrahimi mengatakan jika Barat memberlakukan sanksi minyak atas Republik Islam tersebut, Iran akan menutup Selat Hormuz dan takkan mengizinkan negara lain melakukan ekspor melalui selat strategis tersebut, kata Mehr.

Parviz Sorouri, seorang anggota komisi tersebut, pekan lalu mengatakan Iran berencana melaksanakan kemampuannya untuk menutup Selat Hormuz, salah satu jalur ekspor paling penting di dunia untuk produk minyak dan minyak mentah dari negara pesisir Teluk --yang oleh Iran disebut Teluk Persia dan dunia Arab menamakannya Teluk Arab.

"Saat ini, wilayah Timur Tengah memasok 70 persen kebutuhan energi dunia yang (kebanyakan) diangkut melalui Selat Hormuz. Kami akan melakukan praktek bagi penutupan Selat Hormuz pada masa depan," kata Sorouri.

"Jika dunia ingin membuat wilayah ini tak aman, kami akan membuat dunia tak aman," kata Sorouri  seperti dikutip dari kantor berita China, Xinhua.

Sebagai reaksi atas pernyataan Sorouri, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ramin Mehmanparast mengatakan, "Sebagaimana Iran telah mengumumkannya beberapa kali, masalah penutupan Selat Hormuz tidak berada dalam agenda Iran sebab Iran percaya pada penegakan kestabilan dan perdamaian di wilayah ini."
(C003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011