Sleman (ANTARA News) - Komandan Pangkalan Udara Adisutjipto Yogyakarta Marsekal Pertama Abdul Muis mengatakan evakuasi pesawat Sriwijaya Air yang tergelincir di ujung timur "run way" Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta pada Selasa lalu, diupayakan dilakukan Jumat malam.

"Diusahakan malam ini badan pesawat bisa dievakuasi, saat ini sedang dilakukan persiapan-persiapan," kata Abdul Muis di sela memantau proses evaluasi, Jumat malam.

Menurut dia, saat ini sedang dilakukan perbaikan dan pemasangan roda belakang, sedangkan roda depan sudah bisa terpasang.

"Setelah roda terpasang maka nanti badan pesawat akan ditarik dengan alat berat, kemungkinan akan ditarik dengan dua alat berat," katanya.

Ia mengatakan, selain melakukan perbaikan terhadap roda pesawat agar memudahkan untuk ditarik, sejumlah petugas juga melakukan "land clearing" atau pembersihan area menuju "taxi way".

"Area juga dilakukan pembersihan dan diperkeras agar mudah saat menarik badan pesawat hingga ke `taxi way`," katanya.

Abdul Muis mengatakan, evakuasi badan pesawat ini diharapkan bisa selesai sebelum Natal 2011 ini.

"Mudah-mudahan malam ini selesai, namun semua akan ditangani dari PT Sriwijaya, kami hanya mensuport saja dan membantu peralatan yang dibutuhkan untuk evakuasi, namun ada juga peralatan yang harus didatangkan dari luar," katanya.

Sriwijaya Air tergelincir dan terperosok di sisi timur landasan pacu Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Selasa Sore sekitar pukul 17.10 WIB.

Pesawat jenis Boeing 737-300 tersebut membawa penumpang sebanyak 118 dewasa, tujuh anak-anak dan empat bayi. Sriwijaya Air berangkat dari Jakarta sekitar pukul 13.45 WIB dari Jakarta.

Seharusnya pesawat tersebut mendarat di Adisutjipto, namun karena saat itu bandara ditutup karena cuaca buruk dan jarak pandang hanya 500 meter maka dialihkan ke Surabaya. Kemudian di Surabaya isi bahan bakar dan berangkat lagi menuju di Yogyakarta," katanya.

Sebenarnya pesawat Sriwijaya Air direkomendasikan mendarat di Adisutjipto pukul 17.05 WIB, namun karena saat ada pesawat Garuda yang mendarat maka kemudian baru pukul 17.13 WIB Sriwijaya Air bisa mendarat.

Namun saat melukan pendaratan pesawat Sriwijaya tidak terkendali dan pesawat tidak bisa direm secara, sehingga terus melaju ke sisi timur landasan dan tergelincir di sisi kiri landasan dan terperosok di area rumput baru pesawat bisa berhenti.
(U.V001/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011