... Unjuk rasa sebagai wujud demokrasi yang baik, tidak boleh merugikan masyarakat lain yang lebih luas...
Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, mengatakan, pemerintah daerah dan Kepolisian NTB telah melakukan langkah-langkah antisipasi seperti melakukan dialog dengan warga yang menduduki Pelabuhan Sape, Bima, NTB.

Polri dan Pemda, ujar mantan Panglima TNI itu, telah mencoba langkah persuasif selama 5 hari itu untuk memindahkan tempat demo.

"Tapi mereka tetap memaksa, untuk blokade itu. Unjuk rasa sebagai wujud demokrasi yang baik, tidak boleh merugikan masyarakat lain yang lebih luas," kata Djoko Suyanto, kepada ANTARA News, Jakarta, Minggu.

Djoko menambahkan, aksi blokade yang sudah berlangsung enam hari itu mengakibatkan lalulintas barang, bahan bakar minyak , makanan, dan transportasi orang dari dan ke Bima terhenti.

"Kebijakan Pemda dan Polri lebih mengutamakan aktivitas dan kebutuhan masyarakat luas yang terganggu selama itu. Kepentingan masyarakat yang jauh lebih luas menjadi korban akibat blokade tersebut," kata Djoko.

Ia menyesalkan jatuhnya korban dari masyarakat akibat bentrokan warga dengan Polisi.

"Bagaimanapun sangat disesalkan ada jatuh korban yang meninggal dunia," kata Djoko.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, mengatakan, komisinya akan memanggil Kapolri, Jenderal Polisi Timur Pradopo, untuk meminta penjelasan terkait bentrokan yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

"Komisi III usai reses nanti akan segera memanggil Kapolri dan meminta penjelasan serta langkah-langkah tindakan apa yang telah dan akan diambil yang bersangkutan selaku pimpinan Polri atas kebrutalan aparatnya yang telah menewaskan warga," kata Bambang.

Komisi III DPR RI, tambahnya, akan mendesak Kapolri untuk segera menonaktifkan Kapolda, Kapolres, Kapolsek dan anggota yang diduga terlibat tindak kekerasan yang menewaskan warga.

"Kita minta Kapolri untuk segera melakukan pembenahan dan menarik senjata dari seluruh aparat penghalau demo yang berpotensi mematikan," kata Bambang.

Akibat bentrokan warga dan polisi, dua orang meninggal dan 8 orang menjadi korban dan mengalami luka-luka berat.

Korban meninggal dunia adalah Arif Rahman (19) Saepul (17)m Sedangkan yang luka-luka sebanyak 8 orang adalah Sahabudin (31), lyas Sulaiman (25), Ibrahim (45), Awaludin (24), Suhaimi (23), Mistahudin (18), Hasanan (39). (Zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011