Makassar (ANTARA News) - Naskah teater klasik karya Samuel Becket "Waiting For Godot" untuk pertama kalinya akan dipentaskan di Gedung Kesenian Sulawesi Selatan Societeit de Harmony di Makassar, 7-11 Januari 2012.

Produser dari Kala Teater, Bakti Munir di Makassar, Kamis, menjelaskan, Waiting for Godot mengisahkan dua sahabat, yakni Vladimir dan Estragon, yang menanti datangnya sang juru selamat bernama Godot.

"Godot adalah simbol harapan dalam sebuah situasi yang serba tidak pasti. Hari ini, di tengah situasi sosial dan politik yang tidak menentu, naluri dasar kemanusiaan kita sedang berharap datangnya Godot," ucapnya mengurai makna dari naskah yang pertama kali dipentaskan 1953 di Paris.

Penantian Vladimir dan Estragon diwarnai kesedihan, kecemasan, kegembiraan, kekerasan, dan keputusasaan bahkan kadang konflik, namun mereka berkomitmen untuk tetap bersama karena memiliki harapan sama, yakni bertemu Godot.

Pementasan selama lima hari berturut-turut mulai pukul 19.30 WITA, disutradarai Shinta Febrianty dengan menampilkan sejumlah aktor muda Makassar yakni, Ruzel, Fadhli Amir, Adin Amiruddin, Andayani Alam, dan Awan Paris.

Para aktor muda bertalenta ini menjalani proses latihan Waiting For Godot selama empat bulan untuk kemudian menyajikannya ke penonton.

Shinta Febriany mencoba memberi tafsiran tersendiri pada pementasan Waiting For Godot kali ini dari yang biasanya dalam kesuraman, kini akan disajikan dalam tafsir artistik berseri.

"Sebab harapan semestinya disambut dengan suka cita," ucap Shinta.

(T.KR-MH/S016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012