MP3EI akan dipakai sebagai referensi dan payung dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan JFSS untuk mencapai `Feed Indonesia Feed The World` (Mencukupi kebutuhan pangan Indonesia dan dunia).
Jakarta (ANTARA News) - Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) akan dipakai sebagai acuan atau referensi dalam pelaksanaan kegiatan "Jakarta Food Security Summit" (JFSS) yang rencananya digelar pada 2012.

"MP3EI akan dipakai sebagai referensi dan payung dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan JFSS untuk mencapai `Feed Indonesia Feed The World` (Mencukupi kebutuhan pangan Indonesia dan dunia)," kata Sekretaris Pelaksana Jakarta Food Security Summit (JFFS) 2012 Suharyo Husen, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Antara News, di Jakarta, Jumat.

Suharyo Husen menyebutkan rangkaian kegiatan JFSS akan memberikan masukan konkret untuk pelaksanaan 22 kegiatan ekonomi utama.

Dari 22 kegiatan tersebut, lanjutnya, terdapat delapan kelompok kegiatan berkaitan dengan pangan yaitu pertanian pangan, perikanan, peternakan, perkayuan, kakao, karet, kelapa sawit, dan makanan minuman.

"Namun nampaknya program tersebut belum terperinci dan mendalam," kata Suharyo.

Ia juga mengatakan, fokus utama JFSS akan membahas permasalahan lingkungan, moratorium pembukaan lahan hutan alam dan lahan gambut, serta berbagai isu yang berkembang saat ini.

Selain itu, ia menegaskan perlunya hal itu dikemas dalam suatu "road map" (peta jalan atau pedoman) yang jelas pada setiap koridor pembangunan ekonomi, yang disesuaikan dengan kepentingan strategis di bidang pangan.

"Hal ini penting mengingat beberapa koridor belum terkait dengan pengembangan di bidang pangan," katanya.

Pemerintah sendiri telah memprioritaskan pembangunan infrastruktur selama tahun 2012 dengan fokus pada proyek-proyek dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan Metropolitan Priority Area (MPA).

Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Dedy Supriadi Priatna dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (5/1), menyebutkan, proyek-proyek tersebut terdiri atas infrastrukur bandara, pelabuhan, dan jalan tol.

Terkait proyek infrastruktur bandara dan pelabuhan, yang akan dikembangkan adalah perluasan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan nilai investasi 1,17 miliar dolar AS, perluasan Bandara Soekarno-Hatta, Banten dengan nilai investasi sebesar 800 juta dolar AS, dan perluasan Bandara Tjilik Riwut Kalimantan Tengah sebesar 11,31 juta dolar AS.

(M040/A011)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012