Malang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menginstruksikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memantau perkembangan situasi di Provinsi Aceh, pascagempa bumi dengan skala 7,1 SR, Rabu dinihari atau sekitar pukul 01.36 WIB.

"Presiden telah menginstruksikan kepada BNPB untuk memantau situasi di Aceh," kata Juru bicara Presiden Julian A Pasha di Malang, Rabu.

Julian Pasha menjelaskan Presiden telah menerima laporan mengenai gempa bumi itu sebelum melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur.

"Presiden sangat prihatin, dengan adanya bencana maka di Aceh butuh penanganan," ujarnya.

Sampai Rabu pagi menjelang Presiden bertolak ke Jawa Timur, kata Julian, BNPB masih bekerja.

"Yang dilaporkan tadi pagi belum ada korban," ujarnya.

Pascagempa Rabu dinihari, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali menginformasikan bahwa telah terjadi gempa bumi berkekuatan 5,0 skala Richter (SR) dengan pusat 325 kilometer barat daya Kabupaten Simeulue, Aceh, pukul 04.00 WIB.

Gempa yang berlokasi di 2,39 Lintang Utara dan 93,18 Bujur Timur dengan kedalaman 59 kilometer itu tidak berpotensi menimbulkan gelombang laut tsunami.

Pusat gempa juga berada pada 383 kilometer barat daya Kabupaten Acehjaya, 400 kilometer barat daya Kabupaten Aceh Barat, 420 kilometer barat daya Banda Aceh, dan 1.785 kilometer barat laut Jakarta.
(G003/A011)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012