Pacitan (ANTARA News) - Ibu Negara Ani Yudhoyono meminta agar para pengrajin batik juga memperhatikan manajemen pengelolaan limbah batik.

Permintaan itu disampaikan oleh Ibu Ani Yudhoyono kepada para pengrajin batik Ngadirojo di Pendopo Kantor Bupati Pacitan, Kamis malam, saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdialog dengan para pengrajin.

"Manajemen limbahnya juga tolong dikembangkan karena ada negara konsumen yang ingin limbah dari batik dikelola dengan baik," katanya.

Selain menyoroti mengenai manajemen limbah, Ibu Ani juga menganjurkan penggunaan pewarna alam namun tanpa melupakan permintaan pasar.

"Pewarna alam itu baik tapi pasar belum tentu suka semua, jadi sebagian-sebagian," katanya.

Pada kesempatan itu ia juga menekankan perlunya regenerasi pengrajin sehingga kiranya batik dapat diajarkan sebagai ekstrakurikuler di sekolah.

Sementara itu Presiden Yudhoyono meminta agar batik Indonesia memiliki kekhasan atau karakter sehingga dapat terus bertahan dan bersaing di dunia.

"Harus ada kekhasan. Batik Indonesia harus punya karakter atau kekhasan. Kekhasan ini bisa nasional atau juga daerah," kata Presiden.

Lebih lanjut Presiden yang malam itu mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna coklat mengatakan bahwa batik adalah salah satu produk ekonomi kreatif yang berkembang baik.

Sementara itu Bupati Pacitan Indartato mengatakan bahwa terdapat 12 pengrajin kelompok batik dengan 366 tenaga kerja di Pacitan.

Menurut dia, para pengrajin batik di Pacitan telah mulai menggunakan pewarna alam.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara berdialog dengan para pengrajin itu antara lain adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menpora Andi Mallarangeng, dan Seskab Dipo Alam. Tampak juga Eddie Baskoro.
(T.G003/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012