Jakarta (ANTARA News) - Komunitas Indonesian Cloud Forum (ICF) bersama dengan lembaga riset Mars Indonesia meneliti tentang kesiapan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mengadopsi inovasi komputasi awan (cloud computing).

"Riset dan penelitian akan dilakukan di delapan kota di Indonesia, dengan tujuan agar cloud semakin berkembang dan menjadi salah satu mesin pertumbuhan ekonomi di Indonesia," kata pendiri Indonesian Cloud Forum Teguh Prasetya di Jakarta, Selasa.

"Cloud computing atau lazim disebut komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan), di mana informasi secara permanen tersimpan di server di Internet dan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk pada desktop, komputer tablet, notebook, gadget dan lainnya.

Menurut Teguh, potensi UMKM di Indonesia untuk mengadopsi cloud computing sangat besar karena populasinya yang menyebar dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah sebagai salah satu sektor yang mampu mendorong ekonomi nasional.

Sektor ini juga kebal terhadap krisis, dan sudah teruji ketegarannya pada saat krisis terjadi pada tahun 1998 dan 2008.

Ia menegaskan potensi UMKM tersebut menarik pihak penyedia layanan komputasi awan (cloud provider ) terutama untuk mengantisipasi makin banyak dan murahnya koneksi internet hingga ke pelosok-pelosok.

Gabungan antara potensi UMKM dan kemudahan aplikasi cloud untuk berbagai kebutuhan pengelolaan data pada UMKM mulai dari pengelolaan Customer Relationship Management (CRM) hingga Enterprise Resource Planning (ERP) akan membuat cloud di Indonesia menjadi suatu industri bermasa depan cerah.

"Riset ini akan membantu para cloud provider untuk mengenali UMKM yang potensial dan aplikasi yang dibutuhkannya. Ini akan memudahkan cloud provider masuk ke pasar," ujarnya.

Ia menambahkan, hasil dari riset yang dimulai Kamis (12/1) ini akan dibuat dalam bentuk buku.

Sementara itu Operations Director Mars Indonesia, Sasotya Pratama mengungkapkan, UMKM yang akan diteliti berbasis di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Solo, Yogya, Medan, dan Makassar dengan jumlah 1.650 responden yang merupakan pemilik maupun pengelola UMKM.

"Melalui riset ini akan diketahui karakteristik UMKM dalam mengadopsi teknologi informasi dan komunikasi, penggunaan komputer dan Internet dalam pengelolaan bisnis mengukur prosentase melek Internet, mengukur pengetahuan terhadap teknologi Internet dan cloud, serta mengukur seberapa besar kebutuhan terhadap cloud," ujarnya.

Penelitian dilakukan melalui dua pola riset yaitu desk research yaitu pengumpulan dan analisa data penunjang (sekunder), dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan UMKM, jumlah UMKM, dan besaran kredit yang telah dikucurkan oleh perbankan kepada UMKM.

Selanjutnya quantitative research dilakukan melalui metode wawancara face-to-face untuk mengungkapkan tujuan-tujuan di atas.

Sasotya memperkirakan pada pertengahan Maret 2012 hasil dari riset tersebut sudah diterbitkan.

(R017)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012