Jeddah (ANTARA News) -  Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah menilai pengekspor/pengusaha Indonesia masih kurang agresif dalam menerobos pasar Arab Saudi dan mempromosikan produknya. Padahal, peluang ekspor produk nasional ke Arab Saudi terbuka lebar.

Selama ini, kata Pejabat Fungsi Pensosbud II KJRI Jeddah, Nur Ibrahim, dalam surat elektronik (surel) yang diterima ANTARA News, Senin (16/1) malam, pengusaha Indonesia belum maksimal memanfaatkan peluang ekspor produk melalui berbagai pameran internasional.

Di samping itu, lanjut Ibrahim, minimnya ketersediaan bahan informasi, seperti brosur, katalog, profil, data, dan laman resmi perusahaan-perusahaan Indonesia sehingga sulit dihubungi oleh pengusaha Arab Saudi.

Di lain pihak, KJRI Jeddah juga menyayangkan masih adanya tindak penipuan oleh oknum pengusaha/pengekspor nakal di Indonesia yang mengakibatkan kerugian bagi mitranya, pengusaha Arab Saudi.

"Bila tidak segera ditangani dengan baik, hal ini tentunya dapat mencoreng citra dan nama baik pengusaha Indonesia secara keseluruhan," katanya.

Agar tidak terjadi kasus serupa pada masa mendatang, kata dia, KJRI Jeddah selalu melaporkan aksi penipuan tersebut ke seluruh Perwakilan RI di luar negeri dan pihak-pihak yang berwenang di Indonesia.
 
Selain itu, KJRI Jeddah dalam berbagai kesempatan selalu mengimbau para pengusaha Arab Saudi yang ingin menjalin hubungan dagang/bisnis dengan pengusaha/perusahaan Indonesia.

"Kami minta kepada mereka untuk melakukan cross check terlebih dahulu keberadaan dan bonafiditas pengusaha/perusahaan dimaksud, yakni dengan cara menghubungi atau mendatangi kantor KJRI Jeddah," demikian Nur Ibrahim.

(D007)

Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2012